Nasional
Konsep Istana Garuda Sama dengan Gedung Putih AS, Ramah Publik
NUSANTARA - Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Troy Pantouw, menyatakan Istana Negara Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki potensi untuk menjadi tempat yang ramah bagi publik, seperti Gedung Putih di Amerika Serikat yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
"Saat ini, kami baru membuka akses kunjungan hanya sampai di Plaza Seremoni, namun ke depannya tidak menutup kemungkinan akan terbuka seperti Gedung Putih," ujar Troy saat ditemui di IKN, Selasa. Ketika Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara pertama kali dibuka untuk umum pada Senin (16/9/2024), jumlah pendaftar melalui aplikasi sangat tinggi, meski kuota harian dibatasi hanya 300 orang.
Namun, masyarakat yang tidak sempat mendaftar tidak perlu khawatir karena kunjungan ini dibuka setiap hari. Warga bisa mendaftar ulang melalui aplikasi IKNOW untuk kesempatan berikutnya. Troy juga menyebut bahwa OIKN dan pihak terkait sedang mempertimbangkan untuk membuka paket tur langsung ke Istana Negara, mengingat sekarang akses ke karya arsitektur yang menjadi kebanggaan bangsa sudah dibuka untuk dilihat secara langsung.
Namun, dia menekankan bahwa untuk mewujudkan rencana tersebut membutuhkan waktu. Perlu dilakukan kajian mendalam agar proses berjalan aman dan lancar. "Membuka akses publik ke IKN masih sangat baru, sedangkan Gedung Putih sendiri membutuhkan beberapa periode sebelum bisa dibuka untuk umum," tambah Troy.
Saat ini, Troy menjelaskan, pengunjung hanya bisa mengakses Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa karena IKN masih dalam tahap pembangunan. Jumlah pengunjung dibatasi hingga 300 orang per hari untuk menghindari gangguan pada proses pembangunan yang sedang berlangsung. OIKN juga terus melakukan evaluasi terkait kunjungan publik.
Pembangunan di IKN saat ini masih berfokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), sesuai rencana awal. Setelah tahap ini selesai, barulah pengembangan lain, termasuk aspek keamanan di sekitar Istana Negara, akan dilakukan. Ke depan, kata Troy, destinasi wisata pendukung di luar KIPP akan dikembangkan untuk menjadikan IKN sebagai magnet wisatawan. "Kami sedang mengembangkan lokasinya, dan jika semua sudah siap, kami akan bergerak lebih cepat," ujarnya.