Nasional
Komnas HAM Desak Perlindungan WNI Korban Penembakan di Malaysia
JAKARTA — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan maksimal kepada lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh polisi Malaysia di perairan Selangor pada 24 Januari 2025. Insiden ini telah menimbulkan keprihatinan mendalam terkait perlindungan hak asasi pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, dalam konferensi persnya menyatakan, "Komnas HAM akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pemerintah Indonesia memastikan perlindungan dan keadilan bagi lima PMI yang menjadi korban dalam kasus ini."
Selain mendesak perlindungan bagi korban, Komnas HAM juga mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memastikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia terhadap seluruh pekerja migran Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya, yang telah diratifikasi sejak 2012.
Komnas HAM Bawa Kasus ke Forum HAM Asia Tenggara
Sebagai bentuk komitmen untuk mengusut tuntas kasus ini, Komnas HAM berencana membawa insiden penembakan ini ke South East Asia National Human Rights Institutions Forum (SEANF). Saat ini, Komnas HAM menjabat sebagai ketua SEANF untuk periode 2024-2025, yang merupakan forum kerja sama HAM di kawasan Asia Tenggara, melibatkan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Timor Leste, dan Myanmar.
"Komnas HAM membuka opsi untuk berkoordinasi dengan SUHAKAM (Komnas HAM Malaysia) baik secara bilateral maupun melalui SEANF. Kami juga akan mendorong SUHAKAM melakukan investigasi independen dan transparan terkait peristiwa ini," tambah Atnike.
Kronologi Insiden Penembakan
Insiden bermula ketika Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembaki sebuah kapal yang diduga mengangkut pekerja migran Indonesia pada 25 Januari 2025. Pihak APMM mengklaim bahwa penembakan dilakukan sebagai respons terhadap dugaan perlawanan dari kapal tersebut. Namun, para korban membantah klaim ini dalam kesaksian mereka kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Akibat insiden ini, satu WNI dilaporkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Komnas HAM menegaskan pentingnya investigasi yang adil dan transparan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya dan memastikan akuntabilitas pihak yang bertanggung jawab. (mul)
#KomnasHAM #PerlindunganWNI #PenembakanMalaysia #PekerjaMigran #HakAsasiManusia #SEANF #SUHAKAM #KasusWNI #IndonesiaMalaysia #BeritaTerkini