Nasional

KH Syaqibillah Misbah tak Menyangka Neno Warisman Sosok yang Berbeda

Mulyana — Satu Indonesia
19 November 2023 00:34
KH Syaqibillah Misbah tak Menyangka Neno Warisman Sosok yang Berbeda
SAMBUTAN HANGAT - KH Syaqibillah Misbah (nomor 4 dari kanan) beserta jajaran Ponpes Raudhatul Ulum, Sumber Wringin Sumowono, Jember, Neno Warisman (Dua dari kanan) serta Fathorasi, Kordapil Jatim III dan Celeg DPRD Jatim dapil III (lima dari kanan). (Foto: Satuindonesia.co/Mulyana)

JEMBER - Ada sesuatu yang menyejukkan ketika Neno Warisman bersilaturahmi kepada Pimpinan Ponpes Raudhatul Ulum, Sumber Wringin, Sukowono, Jember, KH Syaqibillah Misbah. Sang Kyai muda itu menyampaikan permohonan maaf kepada Neno Warisman, karena selama ini telah berprasangka buruk kepada aktivis pendidikan dan perempuan tersebut.

"Kami pernah berprasangka buruk terhadap bunda Neno pada saat (Pilpres) 2019 lalu. Izinkan kami memohon maaf. Semua semata karena kami belum mengenal bunda Neno," ujar Kyai Syaqibillah Misbah di depan tamu lainnya, Minggu (19/11/2023).

Neno Warisman pada Pilpres 2019 dikenal sebagai pencetus dan penggerak #2019GantiPresiden. Aksi-aksinya pun sempat mendapat perlawanan di sejumlah daerah. 

“Ternyata Bunda Neno tidak seperti yang kami bayangkan. Ini semata karena kami belum mengenal Bunda Neno,” tambah  KH Syaqibillah Misbah. 

Kyai muda berusia 30 tahun ini memimpin Ponpes sekaligus alumni Ponpes Raudhatul Ulum, sebagai pesantren tertua di Jember yang terus maju dan ikut dalam memperjuangkan pendidikan anak bangsa.

Ponpes Raudhatul Ulum berdiri sejak tahun 1912. Dengan jumlah santri 10.000 dan alumni 30.000 berdasarkan data 2012 ini, memiliki jaringan yang solid di Jember maupun di Bondowoso.

Neno Warisman dan keluarga besar KH Syaqibillah Misbah. 

Sementara, Neno Warisman, calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Dapil III Jawa Timur dari Partai Gelora itu menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang hangat dari KH Syaqibillah Misbah dan keluarga. Penyambutan hangat dari pihak pesantren sangat terasa dengan segala keramah tamahannya. 

"Alhamdulillah, kami diterima di pondok pesantren yang sangat bersahaja dengan seorang Kyai muda yang berpikiran, berwawasan luas dan rendah hati,” kata Neno yang punya nama lengkap Titi Widoretno Warisman itu. 

Neno pun menyampaikan permohonan maaf jika selama ini pernah menyakiti hati para kyai. “Insyaallah dengan pertemuan ini kita bisa mengenal lebih dekat, menjalin silaturahmi," ujar Neno lagi.

Neno juga menceritakan, bahwa dunia pesantren adalah bagian dari hidupnya. Karena ia sendiri adalah pembina pesantren khusus yatim dhuafa Ruhama Al Fajar di Citayam, Jawa Barat.  “Ini sebagai komitmen saya pada dunia pendidikan,” tegas Neno.

Pertemuan silaturahmi ditutup dengan doa dan pesan dari KH Syaqibillah Misbah, bahwa saatnya kita menjaga persatuan dan kesatuan sehingga pemilu menjadi sejuk, damai tanpa harus ada polarisasi yang dapat memecah belah anak bangsa. (mul)


Berita Lainnya