Otomotif

Kepergok Skandal Sertifikasi Mesin, Begini Nasib Mobil Diesel Toyota di Indonesia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Februari 2024 14:30
Kepergok Skandal Sertifikasi Mesin, Begini Nasib Mobil Diesel Toyota di Indonesia
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy

JAKARTA - PT Toyota-Astra Motor (TAM) yakin bahwa masalah yang muncul dalam pengujian untuk sertifikasi beberapa kendaraan sport utility vehicle (SUV) bermesin diesel milik Toyota tidak akan berdampak negatif pada penjualan kendaraan di Indonesia.

Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, menyatakan perusahaan terus berkomunikasi dengan media, dealer, dan konsumen untuk menjelaskan situasi. Menurutnya, hasil penjualan dan respon masyarakat menunjukkan pemahaman bahwa Toyota akan melakukan perubahan yang diperlukan.

Anton menjelaskan masalah yang terkait dengan mesin diesel Toyota mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam prosedur operasional standar (SOP) yang dilakukan oleh internal perusahaan Toyota Industries Corporation (TICO). Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa masalah SOP ini masih dalam batas yang diatur oleh regulasi.

Menurut Anton, contohnya adalah kurva torsi yang masih berada dalam rentang yang diizinkan oleh regulasi, dengan variasi sekitar 2 persen. Oleh karena itu, tidak ada masalah yang berkaitan dengan keamanan, performa, atau kualitas kendaraan Toyota yang dipasarkan.

Anton juga menyoroti langkah Toyota untuk mengungkapkan permasalahan tersebut ke publik sebagai bentuk transparansi perusahaan kepada konsumen. Menurutnya, tidak banyak perusahaan yang berani melakukan hal serupa karena dapat menimbulkan risiko. Toyota ingin menetapkan tren baru dalam keterbukaan informasi dan menunjukkan keseriusan dalam melakukan perbaikan.

Pada Senin (29/1/2024), Toyota Motor Corporation (TMC) menerima laporan dari TICO mengenai potensi penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan mesin diesel. Sebuah tim investigasi diketuai oleh Hiroshi Inoue untuk menyelidiki kasus ini, yang melibatkan sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat pada mesin forklift dan mesin konstruksi. Hasil investigasi menunjukkan adanya kejanggalan selama pengujian sertifikasi tiga model mesin diesel, termasuk van Hiace, Fortuner, Innova, dan SUV Lexus LX500D.

Dalam respons terhadap temuan tersebut, TICO memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak, dan Toyota juga menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi mesin tersebut. TMC menyatakan kesiapan untuk memberikan penjelasan rinci kepada pihak berwenang dan mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk melakukan pengujian di hadapan saksi jika diperlukan.

Dalam keterangan resminya pada Selasa (30/1/2024), TMC menegaskan pentingnya proses sertifikasi yang tepat sebagai prasyarat utama dalam menjalankan bisnis sebagai produsen mobil. Perusahaan menyadari seriusnya pelanggaran sertifikasi yang berulang kali terjadi di TICO dan berkomitmen untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (ant)


Berita Lainnya