Olahraga

Kepala Tim Red Bull Lolos dari Upaya Banding Wanita Pelapor Pelecehan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Agustus 2024 16:30
Kepala Tim Red Bull Lolos dari Upaya Banding Wanita Pelapor Pelecehan
Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner tiba di Sirkuit Internasional Bahrain menjelang sesi latihan satu F1 GP Bahrain di Sakhir, 29 Februari 2024.

JAKARTA - Banding yang diajukan oleh seorang karyawan wanita terhadap Kepala Tim Red Bull, Christian Horner, atas tuduhan pelecehan atau perilaku tidak pantas, tidak dikabulkan, demikian dilaporkan oleh AFP pada Jumat.

Setelah Horner dibebaskan dari semua tuduhan, karyawan wanita tersebut mengajukan banding pada bulan Maret. Sejak itu, karyawan ini diskors dengan tetap menerima gaji penuh. "Awal tahun ini, sebuah keluhan yang diajukan terhadap Christian Horner diselidiki. Keluhan tersebut ditangani melalui prosedur pengaduan perusahaan dengan menunjuk seorang KC (King's Counsel) independen yang akhirnya menolak pengaduan tersebut," demikian laporan The Times, dikutip dari AFP.

"Pengadu menggunakan hak bandingnya, dan banding tersebut ditinjau oleh KC independen lainnya. Semua tahapan proses banding kini telah selesai, dengan hasil akhir bahwa banding tersebut tidak dikabulkan. Kesimpulan KC telah diterima dan diadopsi oleh Red Bull, menandakan proses internal telah selesai," tambah laporan tersebut.

The Times juga melaporkan seorang pengacara senior meninjau semua bukti dari penyelidikan awal yang melibatkan Horner. Tuduhan tersebut sempat menimbulkan spekulasi mengenai masa depan Horner sebagai kepala tim yang paling sukses di Formula 1 musim ini. Namun, Horner secara konsisten membantah semua tuduhan sejak Februari, yang akhirnya membuatnya dibebaskan dari semua tuduhan tersebut. Ia melanjutkan jabatannya dan tetap aktif hadir di berbagai grand prix musim ini.

Horner segera terlihat di antara sosok-sosok terkenal pada Grand Prix Bahrain tahun ini, di mana ia hadir pada balapan pembuka musim bersama istrinya, mantan anggota grup pop Spice Girls, Geri Halliwell. Setelah keputusan tersebut, posisi Horner kembali menjadi sorotan ketika sebuah email anonim, yang berisi pesan pribadi yang diduga antara Horner dan anggota staf wanita tersebut, bocor kepada pejabat dan jurnalis F1. (ant)


Berita Lainnya