Nasional

Kementerian Kominfo Hancurkan Konten Hoaks Jelang Pemilu 2024

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Februari 2024 17:00
Kementerian Kominfo Hancurkan Konten Hoaks Jelang Pemilu 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi seusai acara Literasi Digital Pemilu Damai Makassar, di Upperhills Convention Hall Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2/2024). ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Kominfo

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan panduan praktis untuk mencegah warganet terjebak sebagai korban atau pelaku hoaks dalam kampanye Pemilu Damai 2024, menggunakan skema yang disebut BAS.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan tiga langkah utama dalam panduan ini. Pertama, B berarti Baca informasi dengan hati-hati. Kedua, A adalah Ayo cek dulu kebenaran informasinya. Terakhir, S adalah Stop informasi bohong dan mengandung konflik SARA.

"Saring dulu sebelum sharing. Supaya ingat, ingat singkatan nama saya, tolong diingat-ingat ya, BAS!" ujar Menteri Budi Arie setelah acara Literasi Digital Pemilu Damai di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024, konten hoaks masih menjadi perhatian utama. Menteri Budi Arie menyoroti salah satu contoh hoaks yang telah diidentifikasi oleh Tim Kementerian Kominfo, yaitu unggahan video pada 17 Januari 2024 yang mengklaim penemuan kotak suara ganda di Kota Makassar.

Menteri Budi Arie menjelaskan tanpa kehati-hatian, warganet dapat dengan mudah terpengaruh oleh hoaks dan bahkan ikut menyebarkan informasi palsu tersebut. Hal ini menjadi contoh bagaimana hoaks dapat merusak kepercayaan masyarakat pada institusi penyelenggaraan Pemilu.

Kominfo terus memantau konten yang beredar di internet untuk menangkal berita hoaks. Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo berperan dalam mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap berita hoaks, disinformasi, misinformasi, dan ujaran kebencian di media sosial.

Menteri Budi Arie menegaskan menjelang pemilu, informasi palsu sering tersebar. Namun, hoaks tidak dapat bertahan lama karena pihaknya melakukan take down secara digital dalam 1x24 jam melalui patroli siber menggunakan mesin crawling.

Budi Arie juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi hoaks atau yang melanggar peraturan perundang-undangan. Ia mengajak semua masyarakat untuk bersikap bijak dan tenang dalam menggunakan teknologi digital.

Acara Literasi Digital Pemilu Damai di Makassar dihadiri oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi beserta jajaran pejabat Kementerian Kominfo dan tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, dan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan. (ant)


Berita Lainnya