Nasional

Kebangkitan HAMAS Bikin Ciut Nyali Penjajah Israel

Hamas Bangkit Kembali di Gaza: Kejutan bagi Israel dalam Konflik Berkepanjangan

Redaksi — Satu Indonesia
04 Januari 2025 13:44
Kebangkitan HAMAS Bikin Ciut Nyali Penjajah Israel
Tentara HAMAS (Foto: Istimewa)

PALESTINA – Konflik di Jalur Gaza terus menunjukkan dinamika baru. Saluran televisi Channel 12 Israel mengungkapkan laporan mengejutkan terkait kekuatan militer Hamas, yang tetap solid meski kehilangan ribuan pejuang dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 14 bulan.

Hamas dikabarkan mampu merekrut ribuan petempur baru, membuktikan pepatah “Mati Satu Tumbuh Seribu.” Gerakan ini, bersama Jihad Islam Palestina (PIJ), kini memiliki kekuatan tempur antara 20.000 hingga 23.000 pejuang, melampaui angka yang dinetralisasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Rekrutmen di Tengah Kehancuran Gaza
Menurut laporan tersebut, Hamas menggunakan strategi efektif untuk menarik anggota baru, termasuk melalui bantuan kemanusiaan dan dukungan finansial. Namun, faktor ideologis juga menjadi pendorong utama.
"Kesamaan nasib dalam memperjuangkan tanah air mereka menjadi motivasi kuat bagi warga Gaza untuk bergabung dengan perlawanan," tulis laporan itu.

Metode rekrutmen ini didukung oleh situasi tragis yang dihadapi warga Gaza, seperti pengusiran paksa, pembantaian di kamp pengungsi, dan kehancuran infrastruktur akibat serangan Israel.

Perbedaan Data dan Kebingungan di Israel
Laporan Channel 12 menunjukkan kesenjangan data antara klaim IDF dan pemerintah Israel.

IDF: Mengklaim telah menewaskan 17.000–20.000 pejuang Hamas dan PIJ.
Hamas: Diperkirakan masih memiliki 20.000–23.000 petempur aktif.
Laporan ini menimbulkan pertanyaan tentang akurasi klaim IDF, terutama mengingat Hamas terus melakukan perlawanan intensif, termasuk serangan roket ke wilayah utara Israel.

Adaptasi Taktik: Perang Gerilya di Wilayah Hancur
Hamas juga dilaporkan mengubah strategi militernya. Dengan menggunakan kelompok kecil beranggotakan 3–4 orang, mereka memanfaatkan medan yang hancur untuk melancarkan serangan gerilya yang efektif.
"Brigade Al-Qassam telah beralih ke metode perang gerilya, meningkatkan tantangan bagi operasi militer Israel," kata laporan dari Yedioth Ahronoth.

Krisis Kemanusiaan di Gaza
Perang ini telah menyebabkan penurunan populasi Gaza sebesar 6%, dengan lebih dari 55.000 warga tewas dan sekitar 11.000 lainnya hilang, menurut data Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS).
Selain itu:

22% penduduk Gaza menghadapi kerawanan pangan akut.
3.500 anak terancam meninggal akibat kekurangan gizi.
Reaksi Internasional
Israel menghadapi tuduhan genosida dari berbagai pihak, termasuk Mahkamah Internasional (ICJ). Paus Fransiskus menyerukan penyelidikan global untuk menentukan apakah kampanye militer Israel di Gaza memenuhi definisi genosida. (mul)


#GazaUnderSiege #HamasRises #IsraelPalestineConflict #HumanitarianCrisis #JusticeForGaza


Berita Lainnya