Nasional

Kapolri Tawarkan Band Sukatani Jadi Duta Perbaikan Polri

Redaksi — Satu Indonesia
15 hours ago
Kapolri Tawarkan Band Sukatani Jadi Duta Perbaikan Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk terus berbenah setelah viralnya lagu Bayar Bayar Bayar dari band Sukatani. Sebagai langkah konkret, Kapolri bahkan menawarkan band Sukatani untuk menjadi duta dalam upaya perbaikan institusi Polri.

“Polri terbuka terhadap kritik untuk evaluasi dan perbaikan. Jika band Sukatani berkenan, kami akan menjadikan mereka sebagai juri atau duta dalam membangun kritik yang konstruktif terhadap Polri, sekaligus sebagai bagian dari evaluasi berkelanjutan atas perilaku oknum yang menyimpang,” ujar Kapolri dalam keterangannya, Minggu (23/02/25).

Komitmen Polri untuk Transparansi dan Reformasi
Kapolri menegaskan bahwa kritik dari masyarakat merupakan wujud kecintaan terhadap institusi dan menjadi bagian penting dalam reformasi Polri agar lebih profesional dan modern.

“Kami ingin Polri menjadi organisasi yang adaptif, modern, dan terus memperbaiki diri. Kritik dari masyarakat adalah cerminan kepedulian terhadap institusi ini,” tambahnya.

Viralnya lagu Bayar Bayar Bayar di media sosial sempat menjadi perbincangan hangat. Lagu tersebut berisi kritik tajam terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan kewenangan di lapangan. Namun, polemik semakin memanas setelah munculnya video permintaan maaf dari band Sukatani, yang memunculkan spekulasi adanya tekanan dari aparat.

Kontroversi Klarifikasi Band Sukatani
Dalam video yang diunggah, band Sukatani yang selama ini tampil anonim tiba-tiba menampakkan diri tanpa topeng. Hal ini memicu kecurigaan publik mengenai kemungkinan adanya tekanan dari pihak kepolisian. Spekulasi semakin berkembang setelah beredar informasi bahwa mereka meminta agar video yang sudah tersebar dihapus. Meski demikian, pihak Sukatani menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dalam klarifikasi tersebut.

Sebagai respons atas kontroversi ini, Divisi Propam Polri bergerak cepat dengan memeriksa enam personel Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah yang diduga terlibat dalam proses klarifikasi band Sukatani.

“Terkait pemberitaan yang berkembang mengenai klarifikasi dari band Sukatani serta dugaan adanya tindakan intimidasi oleh anggota Ditreskrimsus Polda Jateng, Divpropam Polri menegaskan bahwa saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung,” demikian pernyataan resmi Divpropam Polri.

Propam Polri Jamin Transparansi Pemeriksaan
Propam Polri menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran etik atau penyalahgunaan kewenangan oleh anggota Polri akan ditindaklanjuti secara profesional dan transparan.

“Kami masih mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan personel Polda Jateng. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tegas perwakilan Propam Polri.

Polemik ini menjadi sorotan publik, terutama terkait transparansi dan akuntabilitas kepolisian dalam menangani kritik. Dengan adanya tawaran dari Kapolri agar band Sukatani menjadi duta reformasi Polri, diharapkan kritik dapat lebih terstruktur dan konstruktif untuk membangun institusi yang lebih profesional dan dipercaya oleh masyarakat. (mul)


#ReformasiPolri #PolriTerbukaKritik #BandSukatani #BayarBayarBayar #PropamPolri #TransparansiPolri


Berita Lainnya