Olahraga

Kado Indah Veddriq Leonardo Jaga Tradisi Medali Emas Olimpiade

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Agustus 2024 13:30
Kado Indah Veddriq Leonardo Jaga Tradisi Medali Emas Olimpiade
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo menunjukkan medali emas usai menjuarai nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).

JAKARTA - Untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Barcelona 1992, lagu kebangsaan "Indonesia Raya" tidak dikumandangkan di arena bulu tangkis, melainkan di arena panjat tebing setelah Veddriq Leonardo meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024. Merah Putih berkibar di puncak, diapit oleh bendera Amerika Serikat dan China—dua negara besar yang bersaing ketat dalam berbagai bidang, termasuk olahraga di Olimpiade Paris ini.

Pemandangan ini menjadi momen langka yang jarang terjadi di Olimpiade, ketika bendera Indonesia berkibar di antara bendera "Star-Spangled Banner" Amerika Serikat dan "Wu Xing Hong Qi" China. Veddriq berhasil mengungguli Samuel Watson dari Amerika Serikat dan Wu Feng dari China dalam final nomor speed putra yang digelar pada Kamis malam di Le Bourget Sport Climbing Venue, Paris. Veddriq mengalahkan Wu Feng di final, sementara Watson merebut medali perunggu setelah menundukkan Reza Alipour Shenazandifard dari Iran dalam perebutan tempat ketiga.

Sebelum mencapai final, Veddriq berhasil menyisihkan Reza Alipour di semifinal dengan catatan waktu 4,78 detik, sementara Wu Feng berhasil mengalahkan Watson di semifinal lainnya. Di final, Veddriq mencatat kemenangan gemilang dengan waktu 4,75 detik, hanya terpaut 0,01 detik dari rekor dunia yang baru saja dipecahkan oleh Watson dalam perebutan medali perunggu.

Watson memang merupakan pesaing utama Veddriq dalam perebutan medali emas, meskipun keduanya tidak pernah bertemu langsung selama Olimpiade Paris ini. Watson tampil impresif dengan mencatat waktu terbaik di beberapa kesempatan, termasuk memecahkan rekor dunia di babak penyisihan dan mengulangnya di perebutan medali perunggu dengan waktu 4,74 detik.

Selama Olimpiade Paris 2024, terdapat dua pemecahan rekor dunia dan tiga pemecahan rekor Olimpiade. Watson dua kali memecahkan rekor dunia, sementara Veddriq juga berhasil memecahkan rekor Olimpiade sekali. Meskipun Watson sering memecahkan rekor, Veddriq tetap konsisten dengan catatan waktu di bawah lima detik dalam setiap pertandingannya.

Kemenangan Veddriq ini menjadi medali emas pertama Indonesia di cabang non-bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024, sekaligus menjadi kado istimewa bagi Indonesia. Sebelum kemenangan ini, kontingen Merah Putih hampir mengulangi pencapaian Olimpiade London 2012, di mana Indonesia pulang tanpa medali emas. Namun, kali ini, Veddriq berhasil mempertahankan tradisi emas Indonesia di Olimpiade, menjadi atlet ke-14 yang memberikan medali emas bagi Indonesia.

Keberhasilan Veddriq ini juga membuat Indonesia setara dengan Thailand dan Filipina sebagai negara Asia Tenggara yang meraih medali emas Olimpiade dari lebih dari satu cabang olahraga. Prestasi ini memberikan harapan besar bagi Indonesia untuk menambah medali dari cabang angkat besi, di mana Rizki Juniansyah dan Nurul Akmal masih berpeluang untuk menyumbangkan medali.

Untuk saat ini, mari kita nikmati momen indah ini sebagai bukti bahwa tradisi emas Indonesia di Olimpiade tetap terjaga, dan medali emas dari Veddriq Leonardo menjadi kado yang sangat istimewa untuk HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79. (ant)
 
 


Berita Lainnya