Nasional

Jokowi Dipecat PDIP Gerindra Membuka Diri

Gerindra Siap Sambut Jokowi, Pintu Terbuka Lebar Usai Pemecatan dari PDIP

Mulyana — Satu Indonesia
08 Desember 2024 14:06
Jokowi Dipecat PDIP Gerindra Membuka Diri
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Foto: Istimewa)

JAKARTA– Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa partainya membuka pintu bagi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), jika mantan kader PDI Perjuangan tersebut memutuskan untuk bergabung. Pernyataan ini memperkuat sinyalemen Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang sebelumnya menyampaikan hal serupa.

"Kalau Gerindra itu, seperti yang dikatakan Pak Prabowo, terbuka. Tapi tentu kita belum tahu apakah Pak Jokowi ingin bergabung atau memiliki rencana lain," ujar Dasco kepada wartawan di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu (7/12/24).

Belum Ada Posisi Disiapkan
Dasco menambahkan, Gerindra belum menyiapkan posisi tertentu bagi Jokowi. Menurutnya, langkah partai menunggu kejelasan rencana politik Jokowi pasca-pemecatan oleh PDI Perjuangan.

"Kami belum menyiapkan apa-apa, karena memang belum tahu arah langkah politik Pak Jokowi ke depan," katanya.

Prabowo: Pintu Terbuka, Tapi Tidak Memaksa
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Jokowi akan diterima dengan tangan terbuka jika berkenan bergabung. Pernyataan ini disampaikan saat keduanya bertemu di kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).

“Gerindra terbuka, tapi kita nggak bisa memaksa. Itu semua tergantung keputusan Pak Jokowi,” ujar Prabowo.

Pernyataan ini muncul setelah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, secara resmi menyatakan bahwa Jokowi dan keluarganya bukan lagi bagian dari PDIP. Keputusan tersebut memicu sejumlah partai politik untuk menyatakan kesediaannya menampung Jokowi, termasuk Gerindra.

Masa Depan Politik Jokowi
Pasca-berakhirnya masa jabatan sebagai presiden, langkah politik Jokowi menjadi sorotan publik. Pemecatannya dari PDIP menandai perubahan besar dalam perjalanan politiknya, yang sebelumnya diwarnai hubungan erat dengan partai berlambang banteng tersebut.

Kini, spekulasi mengenai langkah selanjutnya—baik bergabung dengan partai politik baru atau membangun gerakan independen—masih menjadi tanda tanya besar di tengah dinamika politik nasional. (mul)


Berita Lainnya