Daerah

Dugaan Suap Peltu Lubis ke Kapolsek Negara Batin Terungkap: Kompolnas Desak Investigasi Mendalam

Redaksi — Satu Indonesia
24 Maret 2025 08:10
Dugaan Suap Peltu Lubis ke Kapolsek Negara Batin Terungkap: Kompolnas Desak Investigasi Mendalam
Polisi saat olah TKP di lokasi penembakan 3 anggota Polisi oleh oknum TNI yang membekingi judi sabung ayam (Foto: Istimewa)

WAY KANAN, LAMPUNG – Kasus penembakan tragis yang menewaskan tiga anggota Polri saat penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada 17 Maret 2025, memasuki babak baru. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap adanya dugaan suap yang melibatkan Peltu Lubis, seorang anggota TNI, kepada Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, terkait aktivitas perjudian sabung ayam tersebut.

Dugaan Suap untuk Melindungi Praktik Perjudian
Menurut keterangan dari Kompolnas, Peltu Lubis diduga memberikan suap kepada AKP Lusiyanto agar aktivitas sabung ayam yang dikelolanya tidak diganggu oleh aparat kepolisian. Informasi ini semakin memperkeruh situasi, mengingat tragedi penembakan tersebut telah menelan korban jiwa dari pihak kepolisian.

Sebelumnya, penggerebekan yang dipimpin oleh IPDA Engga, dengan dukungan anggota Sat Samapta dan Polsek Negara Batin, berakhir dengan duka mendalam. Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, bersama BRIPKA Petrus dan BRIPDA Ghalib, tewas di lokasi kejadian akibat penembakan brutal. Kasus ini mengguncang institusi Polri dan menimbulkan tanda tanya besar terkait pengelolaan keamanan di wilayah tersebut.

Kompolnas Desak Penyelidikan Mendalam
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, menegaskan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh dan transparan terhadap dugaan suap ini. Menurutnya, mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut sangat penting guna menjaga integritas Polri dan memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

“Kami mendesak aparat berwenang untuk melakukan investigasi tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada pihak yang kebal hukum, apalagi dalam kasus yang melibatkan nyawa anggota kepolisian,” tegas Benny Mamoto.

TNI dan Polri Perkuat Sinergi
Sementara itu, pihak TNI menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama penuh dengan Polri dalam mengusut kasus ini. Kepala Pusat Penerangan TNI menegaskan bahwa institusinya tidak akan mentolerir anggota yang terlibat dalam kegiatan ilegal dan akan memberikan sanksi tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Institusi TNI menjunjung tinggi kedisiplinan dan integritas. Jika terbukti bersalah, oknum akan dihukum sesuai hukum militer dan perundang-undangan yang berlaku," ujar perwakilan TNI.

Masyarakat Harapkan Transparansi dan Keadilan
Kabar dugaan suap ini menambah keresahan masyarakat, yang sebelumnya sudah terguncang dengan peristiwa berdarah tersebut. Warga Way Kanan berharap pemerintah dan aparat penegak hukum dapat memberikan kepastian hukum dan keadilan atas insiden ini. Transparansi dalam penanganan kasus sangat diperlukan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap Polri dan TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan.

Para pengamat menilai bahwa kasus ini harus menjadi momentum pembenahan internal di tubuh Polri dan TNI. Diperlukan mekanisme kontrol dan pengawasan yang lebih ketat agar tidak ada lagi oknum aparat yang bermain dalam aktivitas ilegal seperti perjudian dan praktik suap.

Harapan Publik: Tegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Berbagai elemen masyarakat menyerukan agar tidak ada pihak yang kebal hukum dalam kasus ini. Pemerintah pusat juga didesak untuk melakukan reformasi kelembagaan guna memperkuat profesionalisme dan akuntabilitas aparat keamanan. Langkah tegas dan transparansi adalah kunci dalam menjaga martabat institusi sekaligus memastikan keadilan bagi para korban. (mul)


 #DugaanSuap #PeltuLubis #KapolsekNegaraBatin #Kompolnas #IntegritasPolri #SinergiTNIPolri #TegakkanKeadilan #AntiKorupsi #WayKanan #Lampung #BeritaTerkini


Berita Lainnya