Features
Di Tuwa Kawa Kafe, Menghirup Kopi dan Seni Lukis Untuk Solidaritas Palestina

MATAHARI bersinar cerah pada Ahad, 26 Januari 2025, ketika kafe Tuwa Kawa di kawasan Taman Sriwedari, Cibubur, mulai dipadati oleh para pencinta seni lukis. Dari luar, kafe ini tampak sederhana. Namun, begitu masuk, suasana estetik yang berpadu dengan ketenangan segera menyambut setiap pengunjung. Terletak di tengah hiruk-pikuk kawasan Cibubur, kafe ini menawarkan oase kreatif yang mengundang siapa saja untuk berlama-lama menikmati kopi dan seni.
Hari itu, Endy Kurniawan, seorang pengusaha muda sekaligus pegiat seni lukis, menjadi penggagas acara yang unik dan bermakna. Dengan tema Masjidil Aqsa, acara ini bertujuan mengedukasi dan menginspirasi masyarakat melalui seni lukis, sembari menyuarakan pesan perdamaian dan solidaritas bagi Palestina. Masjidil Aqsa, ikon suci yang menjadi simbol keteguhan bangsa Palestina, menjadi pusat perhatian dalam karya-karya yang dihasilkan hari itu.

“Kami ingin mengajak peminat seni dari berbagai usia untuk belajar, menikmati kopi, dan menjalin silaturahmi di sini. Seni lukis adalah media yang efektif untuk menyampaikan pesan positif bagi dunia,” ungkap Endy dengan semangat.
Menyulut Semangat Positif Melalui Seni
Acara ini, yang sudah digelar rutin empat kali, terus menarik minat komunitas seni di kawasan Cibubur dan sekitarnya. Endy berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda mingguan, bahkan menginspirasi komunitas lain untuk menyelenggarakan hal serupa di berbagai wilayah.
Menurut Endy, seni lukis tidak hanya sekadar menciptakan keindahan di atas kanvas, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan penyampaian pesan yang lebih dalam. “Kami ingin menghidupkan kafe-kafe lokal dengan aktivitas komunitas yang memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Solidaritas untuk Palestina
Di antara para peserta, hadir Neno Warisman, seorang seniman yang turut mendukung acara ini. Baginya, tema Masjidil Aqsa memberikan makna yang mendalam. “Tema ini mengingatkan kita semua bahwa Palestina masih membutuhkan perhatian dan dukungan dari seluruh umat manusia. Seni adalah cara yang damai namun kuat untuk menyuarakan anti-penindasan, anti-kekerasan, dan perjuangan melawan penjajahan,” ujar Neno.

Lukisan yang dihasilkan para peserta hari itu tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan pesan solidaritas dan empati. Lewat goresan kuas, mereka mengingatkan dunia bahwa Masjidil Aqsa dan Palestina harus terus diperjuangkan hingga merdeka.
Dukungan Brand Lokal
Acara ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Suuma, sebuah brand fashion kekinian yang menambahkan sentuhan gaya pada suasana acara. Tidak ketinggalan, kafe Tuwa Kawa yang menjadi tuan rumah, menghadirkan minuman kopi khas yang membuat suasana semakin hangat dan bermakna.
Dengan kolaborasi seni, komunitas, dan kreativitas, acara ini sukses menghidupkan nilai-nilai positif di tengah masyarakat. Lukisan, kopi, dan obrolan santai menjadi medium untuk menyatukan aspirasi dan memperkuat solidaritas kemanusiaan.
Lebih dari Sekadar Seni
Bagi para peserta, acara di Tuwa Kawa bukan sekadar momen untuk melukis atau minum kopi. Ini adalah ruang untuk belajar, berjejaring, dan berkontribusi. Dengan harapan sederhana namun bermakna, acara ini membuktikan bahwa seni bisa menjadi jembatan untuk menyuarakan kebaikan dan menyatukan hati. (mul)
#SeniUntukKemanusiaan #SolidaritasPalestina #ArtForPeace #CoffeeAndCanvas #TuwaKawaCibubur #LukisanMasjidilAqsa #SuumaStyle