Nasional
Desakan Nurani '98: Periksa Kekayaan Jokowi dan Keluarganya, KPK Diminta Tindak Tegas
JAKARTA - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam kelompok Nurani '98 secara resmi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa harta kekayaan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dan keluarganya. Mereka menyoroti kenaikan signifikan kekayaan Jokowi selama hampir satu dekade memimpin Indonesia.
Kenaikan Harta Kekayaan Jokowi Capai 186,2 Persen
Menurut data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Jokowi tercatat sebesar Rp 33,47 miliar pada 2014, saat awal menjabat sebagai presiden. Per 31 Desember 2023, angkanya melonjak menjadi Rp95,82 miliar, dengan peningkatan mencapai Rp62,34 miliar atau setara 186,2 persen.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai lonjakan tersebut tidak wajar dan meminta KPK segera mengusut asal-usul kekayaan Jokowi beserta keluarganya, termasuk istri, anak, menantu, dan kerabat lainnya.
"Kami mendesak KPK memanggil Jokowi dan keluarganya untuk menelusuri sumber kekayaannya. Perlu segera ditingkatkan ke tahap penyidikan agar dugaan ini memiliki kejelasan hukum," tegas Ray di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (07/01/25).
Laporan OCCRP Jadi Dasar Tuntutan
Nurani '98 juga merujuk laporan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang mencantumkan Jokowi sebagai salah satu finalis "Pemimpin Terkorup di Dunia 2024". Laporan ini diklaim sebagai bukti tambahan dugaan korupsi yang mencoreng satu dekade kepemimpinan Jokowi.
"Nama Jokowi disebut dalam daftar OCCRP bersama tokoh dunia lainnya. Ini bukan tuduhan sembarangan dan harus ditindaklanjuti secara serius oleh KPK," lanjut Ray.
Tokoh yang dinobatkan sebagai "Corrupt Person of the Year" oleh OCCRP adalah Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang dinilai menggunakan kekuasaan secara otoriter dan melakukan pelanggaran berat.
Kasus Keluarga Jokowi di Bawah Sorotan
Ray juga menyinggung beberapa kasus yang melibatkan keluarga Jokowi, seperti dugaan gratifikasi oleh Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, serta dugaan suap terkait proyek Blok Medan yang menyeret nama Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Tanggapan Jokowi
Saat dimintai tanggapan, Jokowi hanya menanggapi dengan santai. "Hehehe, korup apa? Yang dikorupsi apa? Ya, buktikan," ujarnya di Solo, Selasa (31/12/2024). Ia juga mempertanyakan bukti terkait manipulasi pemilu dan eksploitasi sumber daya alam yang menjadi tuduhan utama. (mul)
#PeriksaKekayaanJokowi #KorupsiJokowi #OCCRP #Nurani98 #KPK #HartaKekayaanPejabat #GibranRakabuming #KaesangPangarep #BobbyNasution #SaveIndonesia #BerantasKorupsi #BeritaTerkini #TrendingNews #AntiKorupsi