Laporan Khusus

Cikarang, Daerah Penyangga Pereduksi Beban Jakarta

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
28 Maret 2024 12:00
Cikarang, Daerah Penyangga Pereduksi Beban Jakarta
Layanan LRT yang menjadi penghubung Jakarta dengan daerah penyangga.

JAKARTA - DKI Jakarta, sebagai provinsi terpadat di Indonesia, memaksa sebagian warganya mencari tempat tinggal di daerah-daerah penyangga untuk menikmati waktu bersama keluarga yang lebih nyaman dan berkualitas. Kepadatan penduduk DKI Jakarta saat ini mencapai 15.978 jiwa per kilometer persegi.

Daerah penyangga Jakarta terbagi menjadi dua, yaitu di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Keduanya sama-sama berada dalam kawasan industri dengan keunggulan masing-masing sebagai daerah penyangga. Salah satu daerah penyangga di Jawa Barat yang banyak diminati adalah Cikarang, Kabupaten Bekasi. Cikarang terbagi atas lima kecamatan, yaitu Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Utara.

Cikarang berkembang dari kehadiran beberapa kawasan industri di lokasi tersebut, membuatnya identik dengan kota industri meskipun terdapat juga permukiman penduduk, pusat perbelanjaan, pertanian, dan hiburan. Menurut pengamat properti, Muljadi Suhardi, minat investor terhadap kawasan Cikarang tinggi karena lokasinya yang strategis dan potensial.

Lebih dari 30% investasi asing yang masuk ke Indonesia dibenamkan di Cikarang. Kawasan industri di Cikarang juga memberikan kontribusi besar terhadap volume ekspor Indonesia. Terdapat tujuh kawasan industri di Cikarang dengan 4.000 perusahaan dari berbagai negara. Beberapa industri otomotif terkenal dan suku cadang bermerek banyak membangun pabrik di kawasan ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat 3,2 juta jiwa populasi penduduk di kota Cikarang, sebagian besar bekerja di kawasan tersebut. Industri di kawasan ini terdiri dari perusahaan multinasional dengan jumlah pekerja ekspatriat lebih dari 22.000 orang.

Cikarang juga semakin mudah diakses. Selain kereta komuter (KRL), dengan beroperasinya LRT, kini ada pilihan transportasi publik meskipun baru sampai Stasiun Jati Mulya di Kota Bekasi. Dari Stasiun Jati Mulya menuju Cikarang, sudah terdapat pilihan transportasi publik.

Kehadiran tol Cimanggis - Cibitung (JORR 2) yang sedang dalam tahap konstruksi juga berpotensi melancarkan arus barang dari industri-industri di Cikarang ke berbagai tujuan baik regional maupun global melalui pelabuhan dan bandara udara. Ekonomi di kawasan itu bisa didorong lebih pesat lagi.

Hunian

Seiring pertumbuhan industri di kawasan tersebut, muncul sektor-sektor pendukung mulai dari klaster perumahan, rumah sakit, pasar, sekolah, hingga beberapa perguruan tinggi terkemuka yang berdiri di kawasan itu. Kehadiran Cikarang dapat mengurangi beban Jakarta yang sudah memiliki problem kompleks akibat kepadatan penduduk. Kawasan ini menyumbang peluang pekerjaan, kawasan komersial, dan permukiman.

Perubahan status Jakarta sebagai kota global setelah bukan lagi Ibu Kota Negara membuat kehadiran Cikarang sebagai penyangga dapat menjadi penopang ekonomi kawasan. Sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi, Cikarang memegang peranan penting terhadap berbagai aspek ekonomi, tidak hanya industri tetapi juga pertanian, peternakan, perikanan, bahkan energi, mengingat luas wilayahnya mencapai 127.388 hektare.

Cikarang berbeda dari daerah penyangga Jakarta lainnya karena lahan seluas itu masih memungkinkan dibangun hunian dengan skala yang lebih luas, bahkan beberapa pengembang membangun dengan skala besar di atas 3.000 unit rumah. Hunian skala besar membutuhkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penghuni di dalam permukiman tersebut, termasuk kesehatan, pendidikan, pasar, dan lain-lain, sehingga tidak perlu keluar kawasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BPS mencatat di Kabupaten Bekasi pada tahun 2015 terdapat 42 rumah sakit, 92 rumah bersalin, dan 44 puskesmas, beberapa di antaranya dibangun di dalam kompleks perumahan. Jumlah rumah sakit juga bertambah seiring dengan pertumbuhan kawasan, terutama dengan jumlah industri yang banyak, membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. CEO dari salah satu jaringan rumah sakit internasional mengatakan bahwa rumah sakit di Cikarang masih dibutuhkan mengingat pertumbuhan hunian dan industri yang pesat.

Transportasi publik

Pengembangan Cikarang sebagai daerah penyangga Jakarta sangat bergantung pada transportasi publik yang terintegrasi dengan jaringan transportasi ibu kota. Konsep pengembangan ini mencakup Transit Adjacent Development (TAD) dan Transit Oriented Development (TOD).

TOD adalah konsep di mana hunian terintegrasi dengan transportasi publik untuk memudahkan akses ke berbagai lokasi, memungkinkan penghuni untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk menjangkau transportasi publik. Sedangkan TAD memastikan penghuni memiliki akses yang mudah ke transportasi publik yang dituju.

Konsep TAD harus dirancang dengan baik agar penghuni dapat merencanakan perjalanan menggunakan transportasi publik dengan tepat waktu. Pembangunan TAD memerlukan hunian dengan skala besar atau skala kota agar layanan pengumpan dari hunian ke transportasi publik dapat terjangkau secara ekonomis.

Untuk mewujudkan pembangunan skala kota, rumah harus disiapkan untuk semua segmentasi pasar agar tercipta masyarakat yang heterogen, seperti di kota-kota baru yang sedang berkembang. Meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, keberadaan permukiman di kawasan industri yang sudah mapan akan lebih mudah berkembang karena pasar yang sudah ada dan infrastruktur yang sudah tersedia. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya