Nasional

Bikin Boros APBN, Prabowo ”Larang” Menterinya Jalan-Jalan ke Luar Negeri

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 November 2024 22:00
Bikin Boros APBN, Prabowo ”Larang” Menterinya Jalan-Jalan ke Luar Negeri
Presiden Prabowo Subianto dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Jakarta.

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta para menterinya di Kabinet Merah Putih untuk membatasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kegiatan perjalanan luar negeri maupun studi banding. Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024). "Karena banyak menteri yang hadir, saya mohon, jangan terlalu banyak anggotamu bepergian ke luar negeri. Kalau ingin bepergian, pakai uang sendiri," ujar Prabowo.

Prabowo menyarankan agar jajarannya mengurangi kegiatan seminar dan studi banding ke luar negeri, karena menurutnya, para menteri sudah memahami masalah yang dihadapi tanpa perlu studi banding yang memakan biaya. "Kurangi seminar dan kunjungan kerja. Apa yang perlu dipelajari lagi? Anda sudah tahu masalahnya," jelasnya. Prabowo mengakui bahwa menerapkan kebijakan ini tidak mudah. Ia juga pernah mengalami kesulitan serupa saat memimpin Partai Gerindra, di mana beberapa kadernya meminta izin ke luar negeri dengan alasan belum pernah ke luar negeri sebelumnya.

Selain itu, Prabowo juga mengusulkan agar para relawan yang tergabung dalam GSN menyisihkan dana Rp 100.000 per bulan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan seragam sekolah. Menurut Prabowo, kebutuhan seragam, sepatu, kaos kaki, dan pakaian olahraga untuk seorang anak mencapai Rp 1,2 juta per tahun. "Jika kita bisa menyisihkan Rp 100.000 per bulan, itu sudah cukup untuk menyekolahkan satu anak," ujarnya.

Prabowo mengapresiasi upaya para relawan yang telah memberikan seragam sekolah kepada 10.000 anak, namun ia menilai masih banyak anak yang membutuhkan bantuan. Prabowo juga mengajak GSN untuk lebih aktif dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. "Saya harap GSN fokus pada tindakan nyata, bukan acara seremonial yang berlebihan. Acara seperti ini (deklarasi) cukup sekali dalam lima tahun," tegasnya.

Ia juga mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk turut berkontribusi dalam program pembagian seragam sekolah gratis. Menyebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang hadir di acara tersebut, Prabowo meminta dukungan dari anggota HIPMI untuk menyisihkan dana serupa. "Jika setiap anggota HIPMI menyisihkan Rp 100.000, itu akan membantu satu anak sekolah. Kalau Rp 500.000, berarti lima anak," tutup Prabowo. (dan)
 


Berita Lainnya