Nasional

Begini Kronologi Penembakan di Rest Area Km 45

Penembakan Tragis di Rest Area Tol Tangerang-Merak: Saksi dan Keluarga Korban Ungkap Kronologi

Redaksi — Satu Indonesia
04 Januari 2025 16:16
Begini Kronologi Penembakan di Rest Area Km 45
Rest Area KM 45 Lokasi Penembakan Bos Rental (Foto: Istimewa)

JAKARTA — Insiden penembakan mengerikan mengguncang Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Jumat (3/1/25), meninggalkan trauma mendalam bagi saksi dan keluarga korban. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa Ilyas Abdurrahman (48) dan melukai seorang anggota tim rental mobil, Ramli.

Kronologi Insiden Menurut Saksi Mata
Ahmad, seorang pegawai minimarket di lokasi kejadian, menjadi saksi awal insiden tersebut. Ia mengisahkan bahwa pelaku awalnya datang untuk menanyakan lokasi toilet.

“Pelaku masuk ke minimarket, tanya toilet. Saya tunjukkan toiletnya ada di luar. Setelah itu dia pergi,” ujar Ahmad.

Namun, tak lama kemudian, suasana berubah mencekam. Ahmad mendengar keributan di luar dan memutuskan untuk tetap berada di dalam minimarket.

“Tidak lama setelah keributan, terjadi penembakan. Saya sangat trauma, apalagi korban yang terkena tembakan sempat masuk ke minimarket mencari perlindungan. Darah berceceran di mana-mana,” tuturnya dengan wajah pucat.

Kesaksian Keluarga Korban
Agam Muhammad (26), anak pertama korban, menjelaskan bahwa peristiwa bermula pada 31 Desember 2024, saat pelaku menyewa mobil Honda Brio dari rental keluarganya. Pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil ditemukan telah dipotong.

Agam bersama ayahnya dan tim rental melacak mobil tersebut hingga Pandeglang, tempat pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

“Di pertigaan Saketi, kami menemukan mobil Brio. Pelaku mengacungkan senjata dan situasi makin kacau ketika mobil rekan pelaku menabrak kendaraan kami,” ungkap Agam.

Pengejaran berlanjut hingga Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, di mana mobil Brio akhirnya berhenti. Saat tim rental menangkap salah satu pelaku, rekan pelaku muncul dan melepaskan tembakan sebanyak empat hingga lima kali.

Korban dan Akibat Penembakan
Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan, sementara Ramli terluka parah di tangan hingga peluru menembus perutnya. Keduanya segera dilarikan ke RSUD Balaraja.

“Awalnya ayah saya masih kuat saat dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” kata Agam dengan nada sedih.

Pentingnya Penanganan Kasus dan Keamanan Publik
Insiden ini menciptakan trauma mendalam bagi saksi dan keluarga korban. Kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggunaan senjata api, baik oleh aparat maupun masyarakat sipil.

Pihak berwenang diharapkan segera mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan memberikan keadilan bagi korban. (mul)


#PenembakanTolTangerangMerak #TragediRestArea #KeadilanUntukKorban #PenggunaanSenjataApi #TraumaMasyarakat #HakAsasiManusia


Berita Lainnya