Kesehatan

Waspadai Risiko Hamil Bayi Kembar, Bunda Harus Sering Periksa!

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Juli 2024 12:00
Waspadai Risiko Hamil Bayi Kembar, Bunda Harus Sering Periksa!
Bayi kembar tiga yang lahir dihari pahlawan di RSUD Zubir Mahmud Idi, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (10/11/2023).

JAKARTA - Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, menyatakan ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat seorang ibu hamil dengan bayi kembar.

"Banyak konsekuensi dan risiko yang dapat terjadi pada ibu dan anaknya ketika mengandung bayi kembar," kata Damar Prasmusinto dalam diskusi daring di Jakarta, Senin. Damar menjelaskan kehamilan bayi kembar dapat memicu kondisi kesehatan ibu, terutama pada kehamilan muda. Ibu hamil kembar sering mengalami mual berlebihan, lemas, mudah lelah, hingga tidak sanggup beraktivitas. Gangguan ini sering terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Risiko lain yang perlu diwaspadai adalah preeklamsia, kondisi di mana tekanan darah ibu sangat tinggi dan bisa mengakibatkan kejang hingga kematian. "Biasanya, begitu diketahui ibu hamil kembar, dokter akan membuat rencana kontrol yang lebih sering dibanding kehamilan tunggal," ujar Damar.

Risiko bagi bayi kembar dalam kandungan termasuk pecahnya ketuban lebih cepat akibat ruang perut yang harus menampung lebih banyak beban. "Jika bayi berusia delapan bulan, dan masing-masing beratnya dua kilo, berarti perut ibu harus menahan empat kilo. Ini setara dengan kehamilan cukup bulan pada satu bayi tunggal," kata Damar.

Ketuban yang pecah sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi kembar lahir prematur, yang berbahaya bagi perkembangan paru-paru dan pertumbuhan lainnya. Risiko lain termasuk cerebral palsy, yang dapat mengganggu kemampuan motorik bayi. Damar juga khawatir kedua bayi akan saling berebut makanan di dalam kandungan, sehingga salah satu mengalami kekurangan gizi dan pertumbuhannya terhambat. "Ini berat, karena jika salah satu bayi kurang gizi, bisa kecil dan meninggal. Namun, kelebihan makanan juga berbahaya," ucapnya.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Damar menyarankan ibu hamil bayi kembar memperbanyak porsi makan dengan makanan sehat yang mengandung protein hewani, karbohidrat, dan mineral. Ibu juga harus rutin melakukan kontrol kehamilan ke fasilitas kesehatan untuk memantau perkembangan janin.

Jika ada keluhan selama kehamilan, Damar menganjurkan agar ibu segera bertemu dengan dokter fetomaternal untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai hasil pemeriksaan. (ant)
 
 


Berita Lainnya