Laporan Haji 2024

Tips untuk Jemaah Haji Indonesia Hindari Serangan Panas

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Juni 2024 12:00
Tips untuk Jemaah Haji Indonesia Hindari Serangan Panas
Tangkapan layar-Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi DR Dr Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K saat menjawab pertanyaan media dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

JAKARTA - Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) memberikan sejumlah tips bagi jamaah haji untuk menghindari dampak buruk serangan panas (heatstroke) selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.

“Cuaca panas sangat berisiko, terutama bagi jamaah haji yang memiliki komorbid seperti hipertensi, sakit paru, atau penyakit jantung. Dengan cuaca yang sangat panas, mudah sekali terjadi dehidrasi dan kelelahan,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi, DR Dr Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K, dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.

Syarief menjelaskan bahwa serangan panas terjadi ketika tubuh tidak bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas, sehingga sulit melakukan mekanisme pendinginan. Selain cuaca panas, penyebab lainnya bisa jadi dehidrasi, kelembaban yang rendah, dan imunitas yang menurun. Kondisi ini dapat menyebabkan jamaah mengalami kejadian fatal seperti hilang fokus, kebingungan, tersesat, mual, muntah, sakit kepala, hilang kesadaran, hingga meninggal dunia.

“Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan koordinasi, mudah goyah atau jatuh. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi lansia yang ikut dalam ibadah haji,” tambahnya. Untuk itu, ia menyarankan agar para jamaah rajin mengonsumsi air putih untuk menjaga kelembapan tubuh. Pastikan meminum air putih rutin dalam takaran sedikit demi sedikit.

“Paling tidak 8.000 cc atau setara lima botol besar, bukan hanya 2.000 cc. Minumlah setiap saat, kecuali bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal,” katanya. Selain menjaga pola minum, jamaah juga diminta untuk memperhatikan kebersihan diri agar terhindar dari penyakit menular. Hal ini dapat dilakukan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Jamaah juga dianjurkan mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya vitamin dan mineral untuk menjaga stamina dan asupan gizi meski berada di bawah sinar matahari. Selain itu, karena toilet sering kali mengalami antrean panjang, Syarief menyarankan jamaah mencari waktu yang tepat untuk buang air agar tidak berdesakan mengantre. Misalnya, mengubah pola buang air dari pagi hari menjadi malam hari.

“Ubah pola toilet training, misalnya yang biasanya pagi, geser menjadi tengah malam agar lebih nyaman. Jangan lupa makan makanan sehat dan hindari makanan berminyak yang kurang serat,” ujarnya. (ant)


Berita Lainnya