Features

SIMAK! Temuan Baru Lubang Hitam Terbesar di Tata Surya

Redaksi — Satu Indonesia
14 hours ago
SIMAK! Temuan Baru Lubang Hitam Terbesar di Tata Surya
Ilustrasi - Black hole (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu lubang hitam terbesar yang pernah terdeteksi. Lubang hitam supermasif ini memiliki massa sekitar 36 miliar kali lebih besar dari Matahari dan tersembunyi dalam struktur kosmik unik yang dikenal sebagai Cosmic Horseshoe.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana lubang hitam supermasif dapat tumbuh hingga ukuran luar biasa besar. Mengutip laporan Live Science pada Senin (03/03/25), para ilmuwan menggunakan data dari Multi Unit Spectroscopic Explorer (MUSE) yang terpasang di Very Large Telescope (VLT) di Gurun Atacama, Chili, serta gambar dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, untuk membuktikan keberadaan lubang hitam raksasa ini.

Cosmic Horseshoe dan Fenomena Lensa Gravitasi
Cosmic Horseshoe pertama kali ditemukan pada tahun 2007 ketika para astronom mempelajari fenomena lensa gravitasi. Struktur ini terdiri dari dua galaksi yang berada di konstelasi Leo dan memiliki ciri khas cincin cahaya yang mengelilingi galaksi latar depan. Fenomena ini dikenal sebagai Einstein Ring, yang terjadi karena efek lensa gravitasi.

Teori lensa gravitasi pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein dalam teori relativitas umum pada tahun 1915. Teori ini menjelaskan bagaimana benda bermassa besar dapat melengkungkan ruang-waktu dan mempengaruhi pergerakan cahaya serta materi di sekitarnya.

Dalam kasus Cosmic Horseshoe, galaksi yang lebih dekat berperan sebagai lensa gravitasi, mendistorsi cahaya dari galaksi di belakangnya sehingga menciptakan bentuk cincin yang dramatis. Dengan menganalisis efek lensa gravitasi dari galaksi LRG 3-757, para ilmuwan menyimpulkan bahwa keberadaan lubang hitam ultramassive adalah satu-satunya penjelasan logis untuk anomali dalam distribusi kecepatan bintang dan gas di sekitar pusat galaksi tersebut.

Lubang Hitam Supermasif: Perbandingan dengan Temuan Sebelumnya
Penelitian ini telah dipublikasikan di arXiv pada 19 Februari 2025 dan mencatat bahwa lubang hitam di Cosmic Horseshoe masuk dalam daftar lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan.

Sebagai perbandingan:

Ton 618, lubang hitam terbesar yang diketahui sejauh ini, memiliki massa sekitar 66 miliar kali Matahari.
Lubang hitam di pusat gugus galaksi Holm 15A memiliki massa sekitar 44 miliar kali Matahari.
Lubang hitam dengan massa sebesar ini sangat jarang ditemukan, dan hanya beberapa objek dengan ukuran sebanding yang telah terdeteksi sejauh ini. Penemuan Cosmic Horseshoe ini memperkuat teori bahwa lubang hitam supermasif dapat terbentuk di lingkungan galaksi tertentu yang memungkinkan pertumbuhan eksponensial melalui akresi materi dan penggabungan galaksi.

Misteri di Balik Pembentukan Lubang Hitam Raksasa
Para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana lubang hitam raksasa di Cosmic Horseshoe bisa terbentuk. Salah satu keunikan yang diamati adalah pergerakan bintang di sekitarnya yang lebih lambat dan lebih teratur dibandingkan dengan lubang hitam lain yang seukuran.

Biasanya, lubang hitam supermasif terbentuk melalui akumulasi bertahap dari gas dan debu kosmik, atau melalui penggabungan lubang hitam yang lebih kecil selama miliaran tahun. Namun, dalam kasus Cosmic Horseshoe, tampaknya ada faktor lain yang berperan dalam pertumbuhan luar biasa ini.

Para astronom menduga bahwa lubang hitam ini mungkin telah terbentuk sangat awal dalam sejarah alam semesta, ketika kerapatan materi masih jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak tentang mekanisme pertumbuhan lubang hitam supermasif serta dampaknya terhadap evolusi galaksi di sekitarnya. (mul)

#LubangHitam #CosmicHorseshoe #Astronomi #RelativitasEinstein #LensaGravitasi #PenemuanSains


Berita Lainnya