Sepakbola

Serunya Nantikan Episode Terakhir Liga Inggris

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 April 2024 09:00
Serunya Nantikan Episode Terakhir Liga Inggris
Foto arsip - Gelandang Manchester City Phil Foden (tengah) mengontrol bola dalam pertandingan Piala Community Shield antara Liverpool dan Manchester City di Stadion King Power di Leicester, Inggris, pada 30 Juli 2022. (AFP/NIGEL RODDIS)

JAKARTA - Tujuh pertandingan terakhir, dan enam laga terakhir yang akan dijalani Aston Villa, menjadi laga-laga paling mendebarkan dalam Liga Premier musim ini.

Ini bukan saja pertarungan antara Arsenal, Liverpool, dan Manchester City dalam menjadi juara liga musim ini, namun juga menjadi laga-laga yang menentukan bentuk akhir perjalanan Aston Villa, Tottenham Hotspur, dan juga Manchester United.

Keenam tim masih akan saling bertemu dalam laga-laga terakhir liga musim ini. Semua tim memiliki kemungkinan yang sama besar, baik untuk menang maupun kalah. Dan itu semua akan membuat pacuan menjadi juara liga musim ini dan juga perburuan masuk zona Liga Champions, menjadi semakin sengit dan keras.

Setiap hasil yang didapat oleh salah satu tim bisa meringankan dan sekaligus memperberat perjuangan tim-tim lain, baik yang berusaha menjadi juara liga, maupun mereka yang berpacu untuk finis dalam teritori Liga Champions.

Persaingan sengit yang paling menarik perhatian tentu saja adalah antara Arsenal, Liverpool, dan Manchester City. Ketiga tim hanya berselisih satu poin dan sama-sama menyisakan tujuh pertandingan liga.

Ketiganya sama-sama masih mengincar paling sedikit satu gelar. Liverpool sudah mendapatkan satu dari empat gelar yang diincar klub ini, yakni Piala Liga, sedangkan City dan Arsenal masih dalam misi memburu dua sampai tiga gelar.

Yang membuat pertarungan mereka semakin sengit adalah sejumlah calon lawan mereka bisa memupus impian ketiganya. Kabar baiknya, ketiga tim ini sudah tak saling berhadapan dalam pertandingan liga.

Liverpool dan City lebih ringan

Di antara ketiga tim itu, Arsenal memiliki peluang tersandung lebih besar, karena menghadapi dua pertandingan berat dari tujuh laga tersisa mereka.

Dua laga terberat yang dijalani The Gunners yang tengah berjuang mencapai semifinal Liga Champions musim ini tersebut adalah dua laga kandang melawan Tottenham Hotspur pada 22 April dan Manchester United pada 12 Mei.

Dalam pertemuan pertama mereka dengan Spurs pada 26 Agustus, Arsenal ditahan seri 2-2.

Sedangkan dalam pertemuan pertama dengan United di Stadion Emirat pada 3 September, mereka menang 3-1. Tapi, United mungkin sudah bukan lagi lawan yang segampang saat mereka kalahkan itu.

Sebaliknya untuk Liverpool, dari tujuh pertandingan pamungkas The Reds, laga melawan Aston Villa pada 14 Mei menjadi pertandingan paling berat, apalagi harus bertanding di kandang lawan.

Setelah itu, Liverpool ditantang Tottenham Hotspur di Anfield pada 5 Mei. Spurs yang mengalahkan The Reds pada 30 September 2023, bisa mengulangi apa yang dilakukan Atalanta dalam Liga Europa yang menang besar 3-0 di Anfield, Jumat dini hari pekan ini.

Spurs juga bisa menjadi lawan terberat Manchester City di antara tujuh lawan terakhir The Citizen musim ini, ketika mereka bertemu lagi pada 15 Mei di Stadion Tottenham Hotspur, London.

Dalam pertemuan pertama mereka pada 3 Desember 2023, kedua tim imbang 3-3. City kemudian mengalahkan Spurs dalam Piala FA dengan skor tipis 1-0.

Kedua catatan ini membuktikan Spurs bisa menjadi lawan yang paling mampu merusak impian City.

Di luar Spurs, hanya Brighton yang berpotensi merepotkan City, sedangkan lima lawan lainnya seharusnya bisa mudah mereka taklukkan.

Dengan lawan-lawan semacam itu, City atau Liverpool kemungkinan berakhir sebagai juara liga musim ini, sedangkan Arsenal memiliki kemungkinan lebih kecil karena menghadapi empat lawan berat, yakni Setan Merah dan Spurs dalam laga tandang, serta Villa dan Chelsea dalam laga kandang.

Tak kalah sengit

Ironisnya, kejatuhan tiga tim pemburu trofi juara liga itu juga akan menguntungkan baik Villa, Spurs, maupun United.

Villa dan Spurs memang menjadi kandidat terkuat untuk finis bersama jatah terakhir Liga Champions musim depan. Keduanya kini sudah mengemas 60 poin, tapi Spurs menyisakan satu pertandingan lebih banyak.

Villa yang menyisakan enam laga terakhir, harus bertandang ke Arsenal di Stadion Emirates esok Minggu. Setelah itu mereka menjamu Chelsea pada 28 April, dijamu Brighton pada 4 Mei, dan dihadang Liverpool dalam laga tandang pada 14 Mei.

Arsenal, Chelsea, Brighton dan Liverpool adalah empat tim yang paling mungkin menciptakan mimpi buruk bagi impian Villa dalam menggapai Liga Champions.

Villa juga tengah di atas angin di Liga Conference Europa setelah menang 2-1 dalam leg pertama perempatfinal kompetisi itu melawan Lyon dari Liga Prancis.

Namun demikian, perjalanan Spurs untuk finis urutan keempat musim ini juga tak bisa dibilang mudah. Mereka akan ditantang tuan rumah Newcastle malam nanti, lalu menjamu Arsenal akhir pekan depan, kemudian bertandang ke Stamford Bridge dan Anfield guna menghadapi Chelsea dan Liverpool, sebelum menjalani laga kandang melawan City pada 15 Mei.

Dengan beratnya lawan-lawan yang dihadapi Villa dan Spurs, United yang tidak konsisten sepanjang musim ini, berpeluang menyalip mereka. Namun untuk itu, Setan Merah dituntut memenangkan seluruh dari tujuh pertandingan terakhirnya.

Dibandingkan dengan Spurs dan Villa, Setan Merah menghadapi lawan-lawan relatif lebih ringan dalam tujuh pertandingan terakhirnya.

Hanya Brighton dan Arsenal yang paling mungkin menjegal United. Bedanya, kalau dalam laga melawan Brigthon mereka akan berlaku sebagai tamu, maka sewaktu menghadapi Arsenal tim asuhan Erik ten Hag itu bakal berlaku sebagai tuan rumah.

Segala kemungkinan masih sangat berubah. Statistik pertandingan pertama belum tentu menjadi ukuran, sehingga hasil sebaliknya bisa terjadi dalam tujuh laga terakhir itu.

Meskipun demikian, walau United memiliki sisa lawan relatif lebih ringan, mengharapkan Villa dan Spurs tergelincir atau kalah dalam tiga pertandingan, adalah agak absurd. (ant)
 
 
 
 
 


Berita Lainnya