Pemilu 2024

Rocky Gerung Ajak Pemuda Berpikir Kritis Pilih Presiden

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Februari 2024 08:30
Rocky Gerung Ajak Pemuda Berpikir Kritis Pilih Presiden
Rocky Gerung saat berdialog bersama pemuda di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat.

SAMARINDA - Pengamat politik Rocky Gerung mendorong pemuda Samarinda untuk meningkatkan daya kritis dan akal sehat dalam memilih presiden pada Pemilu 2024.

"Pemuda harus mampu mengevaluasi kualitas dan kapasitas calon presiden dari berbagai sudut pandang, termasuk dalam hal politik luar negeri," ujarnya dalam dialog kebangsaan dengan generasi Z-milenial di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat.

Menurutnya, seorang presiden harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang situasi global dan diplomasi internasional, serta kemampuan untuk mempertahankan kepentingan nasional Indonesia di kancah internasional.

"Seorang presiden tidak hanya dinilai dari pengetahuan tentang visi-misi saja. Namun, dia juga harus memahami hubungan internasional, dan bagaimana dia dapat memastikan kedaulatan dan kesejahteraan bangsa di tengah persaingan global," ungkap Rocky Gerung.

"Elektabilitas sebenarnya bukan tolok ukur dalam menilai calon presiden. Elektabilitas tidak mencerminkan kecerdasan dan kualitas seorang calon presiden," tambahnya.

Rocky Gerung menyarankan agar masyarakat lebih kritis dan tidak terpaku pada angka-angka elektabilitas.

Ia juga menekankan bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat, tetapi juga pemerintahan yang rasional. Menurutnya, rakyat harus menggunakan akal sehat dalam memilih presiden, karena kebijakan yang diambil oleh presiden akan berdampak langsung pada kehidupan rakyat.

"Demokrasi bukan hanya tentang pemerintahan oleh, untuk, dan dari rakyat. Tetapi, demokrasi adalah pemerintahan yang rasional," tegasnya.

Rocky Gerung menegaskan bahwa pemuda harus memahami siapa calon presiden yang mereka pilih. Keputusan tersebut akan membentuk arah kebijakan Indonesia ke depan. Ia juga mengajak para pemuda di Samarinda untuk mempertimbangkan dengan matang siapa yang pantas menjadi presiden untuk lima tahun ke depan.

"Pertimbangkan dengan baik sekarang siapa yang layak menjadi presiden dalam lima tahun mendatang," tandasnya. (ant)


Berita Lainnya