Pilkada 2024
Riza Patria Konfirmasi Sejumlah Kader PDIP Ngumpet-Ngumpet Dukung "Rido"
JAKARTA - Tim sukses pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (Rido), mengklaim sejumlah kader PDI-P turut mendukung mereka dalam Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan ini disampaikan menyusul deklarasi dukungan tujuh politisi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
"Pak Ridwan Kamil juga menyebutkan bahwa ada kader-kader dari pendukung pasangan lain, termasuk PDI-P, yang memberikan dukungan kepada pasangan Rido," kata Ketua Timses Rido, Ahmad Riza Patria, dalam konferensi pers di Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024). Riza, politisi Gerindra, menambahkan perpindahan dukungan politik adalah hal yang biasa dalam kontestasi politik dan mengajak media untuk meneliti hasil survei terkait dukungan partai dalam Pilkada Jakarta.
“Hasil survei biasanya menunjukkan berapa persen pendukung PDI-P yang memilih pasangan nomor 1, 2, dan 3. Hal ini juga berlaku untuk partai seperti Golkar, Gerindra, dan PKS,” ungkapnya. Riza menyebut mayoritas pendukung KIM masih solid mendukung pasangan Rido, dengan lebih dari 80 persen dukungan. Ridwan Kamil sendiri mengklaim bahwa sekitar 25 persen pemilih PDI-P mendukung pasangan Rido berdasarkan hasil survei, meskipun dia tidak menyebutkan sumber survei tersebut.
“Dari survei juga terlihat, meskipun 70 persen pemilih PDI-Perjuangan mendukung Pramono dan Rano, ada 25 persen yang bersimpati ke Rido,” ujar Ridwan Kamil di Rawamangun, Jakarta Timur. Ia juga menegaskan bahwa perpindahan dukungan adalah dinamika yang wajar dalam politik.
"Hal seperti ini biasa terjadi dalam demokrasi, tidak ada yang 100 persen solid," tambah Ridwan.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung, menerima dukungan dari tujuh anggota KIM di kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan, pada Kamis. Mereka yang hadir antara lain Muhammad Ishaq dan Abdul Hakim dari PPP, Nafiudin dari NasDem, Ahmad Faisal dari PSI, Riko dari PAN, serta Ahmad Syukri dan Okto Fudin dari PKB. Para politisi tersebut mengenakan pakaian khas partai masing-masing tanpa simbol partai.
Menanggapi pertemuan beberapa mantan calon legislatif dari KIM Plus dengan Pramono, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa dinamika semacam itu juga terjadi di pihaknya, di mana beberapa kader PDI-P telah bertemu dengannya. Namun, ia menilai tidak semua pertemuan perlu diumumkan. "Hal seperti ini terjadi baik dari sini ke sana maupun sebaliknya," ujar Ridwan.
RK juga menekankan bahwa mendekati masyarakat dan memahami kebutuhan mereka adalah kunci dalam memenangkan Pilgub Jakarta, bukan hanya dukungan politik dari tokoh-tokoh tertentu. "Yang utama adalah menyapa warga dan mendengar masalah mereka, karena pada akhirnya masyarakat yang akan memilih," jelasnya.
Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Suswono, menilai bahwa anggota partai harus mematuhi aturan partainya. "Biasanya dukungan dari partai harus sesuai dengan kebijakan partai. Jika partai telah menentukan pilihan, seluruh anggota, terutama yang memiliki jabatan, harus mengikuti kebijakan tersebut," kata Suswono di Jakarta Pusat.
Menurut Suswono, jika hal yang sama terjadi di PKS, sanksi akan diberikan. "Di PKS pasti ada sanksi. Saya tidak tahu apakah partai lain memiliki aturan serupa," tambahnya.
Sebelumnya, sejumlah mantan caleg dari partai-partai di KIM Plus bertemu dengan Pramono Anung dan menyatakan dukungan untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilgub 2024. Mereka yang hadir antara lain Muhammad Ishaq (PPP), HM Nafiudin (NasDem), Ahmad Faisal (PSI), Firman Abdul Hakim (PPP), Riko (PAN), Ahmad Syukri (PKB), dan Redim Okto Fudin (PKB). (dan)