Pilkada 2024

Ridwan Kamil Sindir Golkar, Jangan Ukur Takdir dengan Survei

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Juli 2024 14:00
Ridwan Kamil Sindir Golkar, Jangan Ukur Takdir dengan Survei
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kiri) mengenakan Jas Partai Golkar kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1/2023).

JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil, mengingatkan agar tidak mengukur takdir hanya berdasarkan hasil survei yang beredar. Pernyataan ini disampaikan di Kantor DPP Partai Golkar pada Rabu (10/7/2024) malam, menyusul penurunan elektabilitasnya dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ridwan Kamil mengingatkan pengalaman elektabilitasnya yang pernah hanya 6 persen dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung 2013, namun kemudian naik menjadi 45 persen dan akhirnya memenangkan pilkada. "Elektabilitas itu naik turun. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuma 6 persen. Pas hari-H jadi 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," kata Ridwan Kamil.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini juga menegaskan elektabilitas tinggi saat ini tidak menjamin kemenangan dalam kontestasi pilkada, begitu pula sebaliknya. "Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas," ujarnya.

Ridwan Kamil menambahkan perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat dan DKI Jakarta belum dimulai. "Sekarang yang dilakukan adalah menghitung koalisi. Perhitungan itu masih dihitung, khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," jelasnya. Oleh karena itu, Ridwan Kamil tetap berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta. "Ikhtiar harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah nanti di hari-H," pungkasnya. (ant)


Berita Lainnya