Pilkada 2024

Pilkada Kabupaten Bogor, Nasib Dua Tokoh Gerindra Tunggu Keputusan Prabowo

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Juli 2024 14:30
Pilkada Kabupaten Bogor, Nasib Dua Tokoh Gerindra Tunggu Keputusan Prabowo
Dua tokoh Partai Gerindra Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

KABUPATEN BOGOR - Dua tokoh Partai Gerindra Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto, sepakat untuk tetap solid menunggu keputusan Ketua Umum Prabowo Subianto dalam menentukan sosok yang akan diusung pada Pilkada Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Iwan, yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor, dan Rudy, Ketua DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Gerindra, sering menunjukkan keharmonisan di antara mereka di berbagai kesempatan publik. "Saya Rudy Susmanto dan Haji Iwan Setiawan sepakat, kami samina waatona kepada keputusan partai, terutama keputusan Ketum Gerindra Bapak Prabowo Subianto," kata Rudy di Cibinong, Rabu.

Rudy mengaku patuh pada keputusan partai dan siap berusaha maksimal memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Gerindra pada Pilkada Kabupaten Bogor tahun 2024. "Siapa pun yang diputuskan Bapak Prabowo Subianto, siapa pun yang diputuskan DPP Gerindra, kami tunduk, patuh, dan kami akan memperjuangkan untuk kepentingan masyarakat Bogor," tambah Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra tersebut.

Partai Gerindra saat ini masih membuka pintu koalisi dengan beberapa partai lain untuk menghadapi Pilkada Kabupaten Bogor. Menurut Rudy, kebersamaan sangat diperlukan untuk membangun daerah. "Kursi Gerindra hanya cukup untuk mengantarkan kita ke KPU, tapi tidak cukup untuk membangun bangsa, tidak cukup untuk membangun Kabupaten Bogor. Supaya cukup bagaimana? Kami harus bekerja sama," jelas Rudy.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Iwan Setiawan menegaskan partai besutan Prabowo Subianto ini tidak menutup diri meski bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri di Pilkada 2024. Ia menambahkan bahwa DPP Gerindra tidak membatasi DPC dalam berkoalisi, bahkan dengan partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres lalu. (ant)

 


Berita Lainnya