Pilkada 2024

Pilkada Jateng Bakal Sengit karena "Perang Bintang"

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
05 September 2024 15:30
Pilkada Jateng Bakal Sengit karena "Perang Bintang"
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendra Satrio saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bertajuk “Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi” dipantau dari Jakarta, Selasa (1/3/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

JAKARTA - Analis Komunikasi Politik sekaligus Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengungkapkan Pilkada Jawa Tengah akan menjadi pertandingan yang sengit karena melibatkan pejabat tinggi dari dua instansi berbeda, yaitu TNI dan Polri.

Menurut Hendri Satrio, ada dua calon gubernur utama yang akan bertarung: Irjen Kementerian Perdagangan Komjen Pol Ahmad Luthfi dan Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. "Ini akan menjadi menarik karena ada satu kandidat dari TNI dan satu dari Polri, dengan bintang empat melawan bintang tiga. Kita harus banyak berdoa untuk itu," ujar Hendri dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Hendri menjelaskan beberapa faktor akan membuat pertarungan di Jawa Tengah semakin memanas. Pertama adalah upaya maksimal yang akan dilakukan Andika dan PDI Perjuangan untuk merebut kursi gubernur. "PDI Perjuangan akan mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk memenangkan pertarungan ini," tambah Hendri.

Di sisi lain, Ahmad Luthfi dan koalisinya juga akan berjuang keras melawan PDI Perjuangan. Hendri juga menyoroti pasangan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Andika dan Luthfi. Andika dipasangkan dengan mantan Wakil Wali Kota Semarang sekaligus Kepala LKPP Hendrar Priadi, sementara Luthfi berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dari PPP.

Menurut Hendri, kedua pasangan calon ini memiliki basis dukungan yang kuat di Jawa Tengah, sehingga membuat persaingan semakin seimbang. Selain itu, kekuatan dukungan dari TNI dan Polri juga akan mempengaruhi hasil pemilihan. Hendri berharap agar persaingan antara TNI dan Polri tidak menimbulkan konflik di masyarakat. "Walaupun secara teori Polri dan TNI harus netral dalam politik, kita tetap harus waspada terhadap potensi pergesekan antara kedua elemen ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menegaskan pentingnya netralitas TNI-Polri dalam kontestasi pilkada 2024 untuk mencegah gesekan antar kelompok masyarakat dan memastikan pilkada berlangsung aman dan kondusif. (ant)


Berita Lainnya