Laporan Haji 2024

Penting! Calon Jemaah Haji Bekali Diri Sejumlah Obat-obatan Ini

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Mei 2024 14:00
Penting! Calon Jemaah Haji Bekali Diri Sejumlah Obat-obatan Ini
Jemaah calon haji melakukan prosesi tawaf saat manasik haji di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/5/2024).

MADINAH - Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, menyarankan agar calon jemaah haji Indonesia membawa sejumlah obat-obatan seperti antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, hingga obat flu dan batuk.

"Gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai perlu diwaspadai," ujar Dr. Leksmana di Madinah, Jumat. Jemaah calon haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Tahun ini, terdapat 241.000 peserta, terdiri atas 213.320 haji reguler dan 27.680 haji khusus.

Data Kementerian Agama mencatat tahun ini ada sekitar 45.000 peserta calon haji reguler dengan usia 65 tahun ke atas. Di tengah cuaca panas Tanah Suci, jemaah perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar dan sehat. Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah saat di tanah suci.

"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diakibatkan karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," kata dia. Selain itu, dokter yang akrab disapa dr. Leks ini menyebut bahwa dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.

"Hal ini dikarenakan cuaca panas di Makkah dan Madinah," katanya. Menurutnya, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian juga bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi. "Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi," ujarnya.

Juga terdapat penyakit kronis yang bisa jadi dialami jemaah. Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan. "Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," ujarnya.

Jemaah juga disarankan membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, atau kondisi medis lainnya. (ant)
 
 
 
 
 


Berita Lainnya