Pemilu 2024

Pengamat Nilai Konstituen PKB Butuh Ganti Pimpinan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
22 Februari 2024 16:00
Pengamat Nilai Konstituen PKB Butuh Ganti Pimpinan
Ilustrasi bendera PKB. Antara/ ist

JAKARTA - Direktur Center of Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat hasil positif dari dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden nomor urut 1 dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Sholeh, faktor Anies Baswedan berpengaruh karena PKB berhasil menambah kursi, pecah telur, dan meningkatkan perolehan suara secara nasional di berbagai basis Anies, termasuk basis Islam kanan di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Berdasarkan hasil hitung cepat Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 lembaga survei Populi Center, PKB meraih 10,94 persen suara dari 99,88 persen data masuk, sehingga menduduki peringkat keempat suara terbanyak setelah PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.

Sholeh juga menambahkan bahwa PKB berhasil memperluas pasar pemilihnya ke daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Barat, Sumatera, Sulawesi, dan sejumlah daerah lainnya, termasuk di luar basis Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Sholeh, selain pengusungan Anies Baswedan, sumber daya calon legislatif (caleg) yang kuat juga turut mendongkrak suara PKB secara nasional. Dominasi PKB di Jawa Timur (Jatim) juga disebutnya sebagai faktor penting, karena memiliki sumber daya caleg yang kuat, petarung, dan tingkat ketokohan yang diterima luas oleh publik.

Meski demikian, Sholeh juga mencatat adanya penurunan suara PKB di Jawa Tengah (Jateng). Faktor lain yang signifikan adalah peran para kiai dalam menjaga dan meningkatkan suara PKB, seperti yang dilakukan oleh Kiai Nurul Huda DJazuli dari Ploso Kediri, yang menyebut PKB dan NU dengan "huwa huwa". Namun, Sholeh juga mengungkapkan bahwa hasil pilpres dan pileg tahun ini menunjukkan loyalitas konstituen PKB lebih besar kepada partai daripada kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hal ini tergambar dari fakta hanya 35 persen pemilih PKB yang memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sementara 55 persen memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan sisanya memilih Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Menurut Sholeh, hal ini menunjukkan konstituen PKB membutuhkan penyegaran dalam kepemimpinan tertinggi partai. (ant)


Berita Lainnya