Pilkada 2024

Pengamat Duga KIM Plus Upayakan Kotak Kosong untuk Singkirkan Anies

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
07 Agustus 2024 18:30
Pengamat Duga KIM Plus Upayakan Kotak Kosong untuk Singkirkan Anies
Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo memberi keterangan di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

JAKARTA - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, menilai posisi Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta semakin terdesak dengan munculnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Ibnu menyatakan bahwa dengan kemungkinan bergabungnya Partai NasDem dan PKB ke KIM, PKS akan menjadi satu-satunya partai yang masih mendukung Anies. Hal ini membuat Anies berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, terutama jika Ridwan Kamil, calon gubernur dari KIM plus, bersaing melawan kotak kosong di Jakarta.

"Situasi ini tentu tidak menguntungkan bagi Anies. Bila skenario ini terjadi, Ridwan Kamil akan menghadapi lawan kotak kosong di Jakarta," kata Ibnu pada Rabu. Ibnu menambahkan bahwa untuk memperkuat posisi politik Anies, PKS memiliki peluang untuk berkoalisi dengan PDIP, partai yang diperkirakan akan menang dalam pemilu 2024. Koalisi ini dianggap dapat membantu Anies dalam menghadapi Ridwan Kamil yang didukung koalisi besar pemerintah.

"Meski keduanya memiliki perbedaan ideologi, jika PKS berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung Anies, itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi demokrasi kita," ungkap Ibnu. Namun, Ibnu juga mengingatkan jika koalisi ini terbentuk, Anies akan menghadapi tantangan dalam menentukan calon wakil gubernur. Saat ini, PDIP dinilai belum memiliki kandidat yang tepat untuk mendampingi Anies sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

"Masalah utama mungkin adalah siapa calon wakil Anies nantinya. Ahok tidak bisa menjadi cawagub karena aturan yang melarang mantan gubernur untuk maju dalam pilkada sebagai cawagub,” tambah Ibnu. Pengamat politik dan Direktur Survey and Polling Indonesia, Igor Dirgantara, sepakat bahwa posisi calon wakil gubernur akan menjadi bahan perebutan antara PKS dan PDIP. Igor melihat PKS kemungkinan akan tetap mengusung Sohibul Iman sebagai cawagub Anies, sementara PDIP, yang ingin mencalonkan kadernya, belum memiliki sosok yang tepat untuk posisi tersebut.

"Siapa yang akan diusung? Ahok? Ahok pasti akan mendapat penolakan dari PKS yang lebih memilih Sohibul Iman. Selain itu, PKB juga mungkin tidak mendukung pencalonan Ahok," ujar Igor. Menurut Igor, satu-satunya kader PDIP yang dianggap tepat untuk calon wakil gubernur Jakarta adalah Prasetyo Edi Marsudi, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jakarta. (ant)
 


Berita Lainnya