Internasional
Penahanan Walikota Istanbul Gegerkan Turki: Ekrem Imamoglu Ditahan, Tuduhan Kudeta Menguat

JAKARTA - Turki tengah diguncang kehebohan politik yang menyita perhatian dunia. Nama Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali terseret dalam isu kudeta setelah penahanan Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Tokoh oposisi sekaligus pesaing utama Erdogan itu ditahan atas tuduhan korupsi dan membantu kelompok teroris.
Tuduhan Kudeta Terhadap "Presiden Berikutnya"
Penahanan Imamoglu memicu kontroversi besar dan dianggap sebagai upaya politik untuk menjegal calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP) tersebut. Partainya menyebut tindakan ini sebagai "kudeta terhadap presiden berikutnya", mengingat Imamoglu merupakan tokoh populer yang telah memimpin Istanbul selama dua periode.
Para pendukung Imamoglu menilai langkah hukum ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap oposisi. Mereka menduga rezim Erdogan berupaya merusak elektabilitas Imamoglu menjelang pemilihan presiden, terutama mengingat beberapa survei menunjukkan Imamoglu mengungguli Erdogan.
"Turki akan menanggapi kebohongan, rencana jahat, dan jebakan yang ditujukan kepada saya," tulis Imamoglu dalam sebuah surat tangan yang diunggah ke media sosial, Kamis (20/03/25), seperti dikutip Reuters. "Saya tidak akan menyerah menghadapi tekanan."
Respons Pemerintah dan Dampak Ekonomi
Di sisi lain, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc memperingatkan agar tidak mengaitkan Erdogan dengan penahanan Imamoglu. Ia menegaskan bahwa penggunaan kata "kudeta" dalam konteks ini adalah tidak tepat dan dapat memicu kerusuhan.
Namun, dampak politik ini langsung menghantam perekonomian Turki. Nilai tukar lira anjlok hingga 12%, mencapai titik terendah sepanjang masa. Investor khawatir terhadap semakin terkikisnya supremasi hukum di negara yang telah dipimpin Erdogan selama 22 tahun tersebut.
Demonstrasi Massa di Istanbul
Penahanan Imamoglu memicu gelombang protes di berbagai titik Istanbul. Ratusan orang berkumpul di depan kantor polisi sambil meneriakkan slogan anti-Erdogan. Di distrik Sarachane, ribuan demonstran berkumpul pada Rabu malam untuk menyuarakan kekecewaan mereka.
Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, turut hadir dan menyampaikan orasi di depan massa. Ia menuduh Erdogan melakukan kriminalisasi terhadap lawan politiknya.
"Hari ini, Tayyip Erdogan mencoba mematahkan pergelangan tangan Ekrem Imamoglu dengan tongkat pengadilan," ujar Ozel dengan nada tegas. "Saya menantang Anda dari sini. Apakah Anda siap, Erdogan? Apakah Anda siap datang ke hadapan kami?"
Pemilu 2028 dan Tantangan Bagi Erdogan
Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada 2028. Erdogan yang telah mencapai batas dua masa jabatan menghadapi tantangan besar untuk tetap berkuasa. Satu-satunya cara mencalonkan diri kembali adalah dengan mengadakan pemilu lebih awal atau mengubah konstitusi.
Tahun lalu, CHP berhasil menguasai kota-kota besar di Turki dalam pemilu kota nasional, mengalahkan Partai AK yang menjadi basis kekuatan Erdogan selama dua dekade. Dengan popularitas Imamoglu yang terus meningkat, situasi politik Turki kini berada di titik krusial.
Dunia Mengawasi Turki
Kondisi politik dan ekonomi Turki saat ini semakin mengkhawatirkan. Para pengamat menilai langkah penahanan Imamoglu justru dapat menjadi bumerang bagi Erdogan, terutama jika dukungan publik terhadap oposisi semakin menguat.
Bagaimana masa depan politik Turki? Akankah kudeta politik ini menjadi titik balik bagi rezim Erdogan? Dunia terus mengawasi setiap perkembangan dari Istanbul. (mul)
#Turki #RecepTayyipErdogan #EkremImamoglu #KudetaTurki #PolitikTurki #BeritaDunia #TrendingTopic