JAKARTA - Pameran tunggal seni rupa karya Lini Natalini Widhiasi bertajuk "Infinity Yin Yang" akan diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, mulai 4 September 2024. Pameran ini menampilkan karya pelukis cilik "ajaib" asal Surabaya yang terkenal pada era 70-an dan akan dibuka secara resmi pada Selasa, 3 September 2024, pukul 19.00 WIB di Amphitheatre Gedung A Galeri Nasional Indonesia.

Menurut siaran pers yang diterima dari Galeri Nasional Indonesia, pameran ini dikurasi oleh Citra Smara Dewi, yang juga menampilkan karya-karya instalasi terbaru dari Lini. Citra menyebutkan bahwa karya-karya Lini dalam pameran ini memperlihatkan eksplorasi yang mendalam dalam penggunaan material, medium, dan teknik, menandakan transisi dari karya dua dimensi yang sebelumnya dia tekuni sejak kecil, menuju eksplorasi tiga dimensi.

Lini sendiri menjelaskan bahwa ia merasa belum puas dengan karya seni dua dimensi, sehingga mulai mengeksplorasi bentuk-bentuk lain hingga menemukan aluminium sebagai medium yang dapat mengakomodasi imajinasinya dalam menciptakan karya-karya yang ia inginkan. Jarot Mahendra, Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, mengungkapkan bahwa pameran tunggal Lini di Galeri Nasional ini menandai perkembangan signifikan dalam perjalanan seni Lini. "Kami berharap karya-karya Ibu Lini dapat menginspirasi generasi masa kini dan masa depan," ujarnya.

Pameran ini akan dibuka untuk umum dari 4 September hingga 3 Oktober 2024, setiap hari dari pukul 09.00 hingga 19.00 WIB. Pengunjung dapat datang langsung ke Galeri Nasional dan melakukan registrasi di tempat. Tiket masuk dikenakan untuk pengunjung berusia 3 hingga 12 tahun sebesar Rp10.000, untuk dewasa Rp20.000, dan untuk warga negara asing Rp50.000. Anak-anak di bawah tiga tahun dan orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dapat masuk tanpa biaya.

Selain menikmati pameran seni rupa, pengunjung juga dapat mengikuti sesi Artist Talk yang dijadwalkan pada 15 September 2024 pukul 15.00 WIB di Galeri Nasional Indonesia. Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency, Zamrud Setya Negara, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pameran ini selaras dengan upaya Indonesian Heritage Agency dalam mewujudkan konsep re-imajinasi museum, khususnya pada pilar re-programming, dengan memberikan ruang bagi para pelaku seni, budaya, dan sejarah untuk mengadakan pameran di museum-museum yang dikelola oleh lembaga tersebut, termasuk di Galeri Nasional Indonesia. (ant)