Features
Pameran Baju Betawi yang Bisa Dicoba oleh Pengunjung Ada di Setu Babakan
JAKARTA - Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi masih mengadakan pameran temporer busana Betawi yang bisa dicoba secara gratis oleh pengunjung.
Petugas UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi, Riri, mengatakan melalui pameran bertema "Mengikat Warna Menjalin Makna: Pakaian Betawi Dari Masa Ke Masa," pengunjung dikenalkan pada pakaian tradisional Betawi sejak zaman prasejarah.
"Pameran ini menampilkan pakaian tradisional Betawi dari bahan kulit kayu hingga pakaian Betawi masa kini, termasuk kebaya Betawi yang telah dimodifikasi," ujar Riri di Jakarta, Rabu. Selain mengenalkan pakaian tradisional Betawi, pameran ini juga memberikan informasi mengenai cara mengenakan busana sesuai pakem.
"Pengunjung akan belajar cara memakai pakaian tradisional Betawi sesuai pakem, kegunaannya, dan maknanya," kata Riri. Dalam pameran ini, koleksi yang ditampilkan mencakup pakaian pengantin Betawi, baju Abang dan None, kebaya, serta baju Sadariah. Koleksi busana ini adalah milik Museum Betawi dan beberapa di antaranya dapat dikenakan pengunjung tanpa biaya.
"Pengunjung bisa melihat dan mencoba kebaya Encim serta berfoto, semuanya gratis," tambah Riri. Pameran temporer ini berlangsung di lantai 3 Museum Betawi sejak 22 Juni lalu dan dijadwalkan berakhir hari ini, namun kemungkinan akan diperpanjang hingga akhir tahun.
"Kami biasanya mengadakan pameran temporer setahun sekali, dan bisa diperpanjang hingga akhir tahun. Saat ini temanya adalah pakaian tradisional Betawi," jelas Riri. Selain pameran temporer, Museum Betawi di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, juga mengadakan lokakarya budaya Betawi dengan tujuan menarik minat masyarakat untuk mempelajari budaya setempat.
Lokakarya ini diadakan hampir setiap akhir pekan, bersamaan dengan pergelaran seni, dan gratis bagi pengunjung. Jenis lokakarya yang ditawarkan beragam, meliputi budaya tradisional Betawi seperti kuliner, kesenian, dan kriya seperti membatik, membuat ondel-ondel, tari, musik gambang kromong, dan silat.
"Workshop kesenian seperti tari, musik gambang kromong, dan silat diisi oleh pengelola sanggar yang didatangkan dari sekitar Perkampungan Budaya Betawi atau yang terdaftar di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta," kata Riri. (ant)