Sepakbola

Mendesaknya Teknologi VAR demi Pertandingan yang Berkeadilan di NKRI

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Februari 2024 13:00
Mendesaknya Teknologi VAR demi Pertandingan yang Berkeadilan di NKRI
Wasit asal Kolombia, Wilmar Roldan, memeriksa layar VAR dalam pertandingan final Copa Libertadores antara Fluminense dari Brazil dan Boca Juniors dari Argentina, di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brazil, pada 4 November 2023. (AFP/SILVIO AVILA)

JAKARTA - Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap gol yang dicetak oleh Persib Bandung dalam pertandingan Liga 1 Indonesia di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, pada Jumat, 23 Februari 2024, yang berakhir dengan skor 1-1.

Rahmad menyatakan, "Kalau tadi ada VAR, saya rasa itu offside, saya sudah menonton videonya," pada hari Sabtu.

Pernyataan Rahmad tersebut menekankan dorongan kuat dari berbagai pihak untuk menerapkan Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia. Saat ini, pihak berwenang sepak bola Indonesia dan penyelenggara kompetisi telah menetapkan seri Championship Liga 1 Indonesia musim ini pada 4-26 Mei sebagai periode di mana VAR akan diterapkan di Indonesia.

Di tingkat global, VAR telah digunakan di 61 negara hingga tahun 2023. Konsep ini diperkenalkan oleh International Football Association Board (IFAB) beberapa tahun lalu, pada tahun 2018, untuk membantu ofisial pertandingan dalam mengambil keputusan penting agar lebih akurat.

Tim VAR, yang terdiri dari asisten wasit video, asisten asisten wasit video, dan operator tayangan ulang, memantau pertandingan dari layar video dan menyarankan wasit lapangan untuk meninjau rekaman jika diperlukan.

Penerapan VAR telah membawa perubahan besar dalam sepak bola, khususnya dalam meningkatkan akurasi keputusan wasit. Meskipun VAR memiliki kelemahan, manfaatnya yang besar membuat banyak negara mengadopsinya.

Di Asia Tenggara, baru Thailand, Singapura, dan Vietnam yang menerapkan VAR. Sementara itu, Indonesia, yang berperingkat FIFA 142, belum menerapkan VAR, meskipun hal ini tidak berhubungan langsung dengan peringkat FIFA.

Vietnam, sebelum menerapkan VAR mulai 27 Juli 2023, harus melewati proses panjang. Asosiasi Sepak Bola Vietnam (VFF) melatih wasit dan asisten wasit selama berbulan-bulan untuk menggunakan VAR. Mereka juga menghadapi kendala infrastruktur, karena stadion-stadion di Vietnam tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk VAR. VFF akhirnya menggunakan minibus yang dilengkapi dengan teknologi VAR sebagai solusi sementara.

Penerapan VAR di Vietnam membuka babak baru dalam kompetisi sepak bola, memastikan keputusan pengadil pertandingan yang akurat dan adil, serta mendorong kompetisi yang lebih sehat dan berkualitas.

Di Liga Inggris, penerapan VAR sejak musim 2019/2020 telah meningkatkan persentase keputusan tepat wasit dari 82% menjadi 94%.

Manfaat utama VAR adalah meningkatkan akurasi keputusan wasit dan mempengaruhi disiplin pemain untuk menghindari tindakan agresif di lapangan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melihat VAR tidak hanya meningkatkan kualitas kompetisi liga, tetapi juga industri sepak bola secara keseluruhan.

PSSI sendiri telah melakukan uji coba penerapan VAR di Indonesia, meskipun terbatas oleh sumber daya manusia yang terbatas.

Meskipun tantangan besar ada di depan, penerapan VAR di Indonesia adalah langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kompetisi dan sportivitas, serta untuk meminimalkan kesalahan keputusan yang dapat memicu kerusuhan di dalam stadion. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya