Features

Kreatifnya Rappo Indonesia Olah Plastik Kresek Bekas Jadi Produk Fesyen

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
04 Juni 2024 19:00
Kreatifnya Rappo Indonesia Olah Plastik Kresek Bekas Jadi Produk Fesyen
Produk Rappo Indonesia yang terbuat dari plastik kresek bekas dipamerkan dalam acara Citra Semasa Piknik di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

JAKARTA - Rappo Indonesia mengolah kantong plastik bekas menjadi berbagai produk fesyen untuk membantu mengurangi sampah plastik.

"Kami mengubah plastik menjadi berbagai produk fesyen seperti tote bag, pin badge, serta produk best seller kami seperti laptop sleeves dan jurnal book. Semua ini dibuat dari plastik sekali pakai tanpa tambahan warna apapun," kata pendiri Rappo Indonesia, Andi Nurul Ulum atau Noepada Jumat (31/5/2024). Noe membawa Rappo dari Makassar ke pasar anak muda untuk mengampanyekan upaya pengurangan sampah plastik, yang sulit terurai dan dapat mencemari daratan maupun perairan.

Untuk mengembangkan usahanya, ia membuka ruang kerja di Depok, Jawa Barat, bekerja sama dengan para perempuan penjahit di sana. Rappo Indonesia mendapatkan pasokan plastik kresek bekas dari pengumpul sampah dan bank sampah di Depok dan mengolahnya menjadi aneka produk.

Proses pengolahannya mencakup pemanasan untuk mengubah plastik kresek menjadi lembaran, serta perancangan dan pembuatan produk bersama para perajin mitra. "Proses jahit cukup singkat, seperti tote bag bisa jadi dalam sejam. Proses yang panjang ada di pengumpulan sampah plastiknya terlebih dahulu. Jadi kami kumpulkan plastik," kata Noe.

"Di Makassar, kami berkolaborasi dengan laundry, sementara di Depok kami bekerja sama dengan bank sampah. Mereka mengirim plastik ke kami, kemudian kami mencucinya, menyortirnya, lalu memulai proses upcycle. Setelah menjadi lembaran, baru dijahit," jelasnya. Produk Rappo Indonesia dijual dengan harga Rp99 ribu hingga Rp499 ribu. Produk daur ulang tersebut sudah dapat dibeli di toko daring. Rappo Indonesia mengembangkan usaha daur ulang plastik dengan memberdayakan perempuan-perempuan penjahit di Depok maupun Makassar.

Hasil pemasaran produk daur ulang Rappo Indonesia juga mengalir kepada ibu-ibu rumah tangga yang terlibat dalam proses produksi. "Dengan membeli produk ini, Rappo People (pembeli Rappo) mendukung gerakan lingkungan dimana teman-teman ikut mengurangi sampah kantong plastik yang berakhir di TPA maupun di lautan, dan juga mendukung ekonomi ibu-ibu yang menjahit produk kami," kata Noe.

Berkat usahanya dalam mendukung pengurangan sampah plastik dan memberdayakan perempuan, Rappo Indonesia mendapat penghargaan Citrapreneur 2024 kategori Ecopreneur. (ant)
 
 


Berita Lainnya