Pilkada 2024
Khofifah Dapat Doa Ulama dan Ribuan Jemaah
SURABAYA - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima doa dari para ulama dan ribuan jemaah yang hadir dalam acara Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadhul Jannah 'Sidoarjo Bermunajat' pada Sabtu malam (1/9/2024), agar dapat melanjutkan kepemimpinannya di Jawa Timur.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Kafabihi Mahrus, dalam tausiah-nya secara khusus menyampaikan harapannya dan mendoakan Khofifah agar terus memimpin Jawa Timur. "Ibu Khofifah menyampaikan ulama dan wali di Mesir mengatakan cahaya nur ilahi memancar dari Jawa Timur. Saya berprasangka baik, ini karena gubernurnya adalah Ibu Khofifah Indar Parawansa. Semoga kepemimpinan beliau dapat berlanjut," kata KH Kafabihi Mahrus dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Minggu.
KH Kafabihi menambahkan bahwa kebaikan suatu negara bergantung pada pemimpinnya, mengutip pepatah "an-nasu 'ala dini mulukihim" yang artinya masyarakat mengikuti agama para pemimpinnya. "Pemimpin yang baik memberikan pengaruh positif secara luas. Jika pemimpin itu baik, maka negara ini akan menjadi baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dipimpin oleh orang yang baik," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah membagikan cerita tentang seorang ulama besar asal Mesir, Syeikh Prof. Dr. Syech Muhammad Abdus Samad Mehanna, yang menyatakan bahwa Jawa Timur dikenal sebagai daerah yang penuh cahaya dan berkah oleh Syekh Jalaluddin Rumi.
"Saya ingin menyampaikan sebuah cerita dari Syeikh Mehanna, salah satu dari tujuh ulama besar di Mesir yang dikenal sebagai waliyullah. Ketika beliau datang ke Jawa Timur, saya meminta izin untuk bertemu dengan beliau," kata Khofifah, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Dalam pertemuan tersebut, Syekh Mehanna, seorang tokoh sufi besar dan Guru Besar Hukum di Mesir, bercerita sebelum Khofifah datang, salah satu muridnya dari Amerika Serikat kesulitan menghubunginya. Murid tersebut berniat bertemu dengan Syekh Mehanna di Kairo, Mesir.
"Murid tersebut singgah di makam Syekh Jalaluddin Rumi di Turki. Pada malamnya, ia bermimpi bertemu dengan Syekh Rumi yang bertanya, 'Kamu sedang mencari siapa?' Murid itu menjawab bahwa ia mencari gurunya, Syekh Mehanna, tetapi belum berhasil menghubunginya. Lalu Syekh Rumi menjawab bahwa Syekh Mehanna sedang berada di Indonesia, tepatnya di bagian timur, di daerah yang penuh cahaya dan berkah," jelas Khofifah, yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU.
Setelah malam itu, murid tersebut melanjutkan perjalanannya ke Mesir dan bertemu dengan keluarga Syekh Mehanna, yang mengonfirmasi bahwa Syekh Mehanna memang sedang berada di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. "Syekh Rumi menyatakan bahwa Indonesia bagian timur, khususnya Jawa Timur, adalah daerah yang penuh cahaya dan berkah. Saya percaya, ini karena banyaknya majelis shalawat, dzikir, dan doa yang sering diadakan di Jawa Timur," ujar Khofifah.
"Insya Allah, shalawat Anda, shalawat kita semua diterima oleh Allah SWT. Dan semoga salawat dan munajat kita sejalan dengan turunnya syafaat Rasulullah serta berkah dari Allah SWT," tambahnya. Khofifah juga mengungkapkan bahwa apa yang dikatakan Syekh Rumi melalui murid Syekh Mehanna senada dengan testimoni banyak ulama dan habaib dari seluruh dunia.
"Banyak dari mereka yang setelah datang ke Indonesia mengatakan betapa mudahnya menemukan surga di sini, karena seringnya diadakan majelis shalawat dan dzikir yang selalu dihadiri ribuan jamaah," ujarnya. Dia berharap bahwa melalui banyaknya munajat, Allah akan menurunkan berkah bagi Sidoarjo, Jawa Timur, dan Indonesia. (ant)