Kesehatan

Jus Jambu Naikan Trombosit Pasien DBD? Berikut Jawaban Dokter Anak

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Maret 2024 14:30
Jus Jambu Naikan Trombosit Pasien DBD? Berikut Jawaban Dokter Anak
Tangkapan layar Dokter anak dari Puskesmas Kramat Jati Jakarta dr. Arifianto, Sp. A (K) menjelaskan bahaya penularan dengue dalam talkshow yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

JAKARTA - Dokter anak dari Puskesmas Kramat Jati Jakarta membantah klaim yang beredar di masyarakat mengenai jus jambu yang dikatakan dapat meningkatkan kadar trombosit dalam darah pasien yang mengidap dengue atau demam berdarah.

"Jika kita merujuk pada pedoman, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) tidak mencantumkan bahwa pasien dengue harus minum jus jambu untuk meningkatkan trombosit," kata dr. Arifianto, Sp. A (K), dalam sebuah talkshow online di Jakarta pada Jumat. Menyikapi isu ini, Arif mengatakan belum ada penelitian yang membenarkan jus jambu dapat meningkatkan trombosit dalam darah saat terkena dengue.

Sebaliknya, menurut dunia medis, semua jenis cairan yang aman untuk dikonsumsi oleh pasien dengue dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. "Jadi, masih belum jelas apakah minum jus jambu benar-benar meningkatkan trombosit atau apakah trombosit meningkat secara alami saat tubuh sedang dalam fase penyembuhan," jelasnya.

Arif juga menjelaskan pemberian susu, cairan elektrolit, atau air putih kepada anak yang mengidap dengue tidak memiliki pengaruh langsung terhadap trombosit anak. Secara umum, selama anak masih dapat dirawat di rumah dan gejalanya belum masuk dalam tahap bahaya seperti nyeri perut, muntah terus-menerus, atau pendarahan pada gusi, maka memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi dianggap aman.

"Walaupun yang dibutuhkan bukan hanya cairan, tetapi juga elektrolit. Jika perlu dirawat, cairan elektrolit tidak hanya diminum tetapi juga dapat diberikan melalui infus," ujarnya. Lebih lanjut, dia menjelaskan virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti tidak langsung menyerang trombosit atau leukosit dalam darah sampai turun. Gejala yang terlihat pada pasien merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap partikel asing yang masuk.

"Tidak ada terapi khusus, tetapi pastikan tubuh tercukupi cairan dan lewati fase kritis dengan aman," tambahnya. Sementara itu, terkait pemberian antibiotik, Arif menjelaskan antibiotik hanya diberikan kepada pasien yang sakit karena infeksi bakteri, dan tidak efektif jika diberikan kepada pasien yang sakit karena virus seperti dengue.

"Untuk HIV atau herpes, pasti harus minum antivirus. Tetapi untuk dengue, tidak perlu, apalagi antibiotik. Anti virus pun tidak perlu, apalagi antibiotik, itu tidak relevan. Jika diberikan, mungkin bisa ditanyakan kepada dokter yang bersangkutan apakah diberikan karena adanya penyakit atau diagnosis lain," katanya. (ant)


Berita Lainnya