Sepakbola

Ini Gila! Dari Titik Nadir Manchester United Mampu Sabet Piala FA

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
26 Mei 2024 08:03
Ini Gila! Dari Titik Nadir Manchester United Mampu Sabet Piala FA
Manchester United membawa trofi Piala FA

JAKARTA - Manchester United dipastikan akan berpartisipasi dalam Liga Eropa musim depan setelah memenangkan FA Cup pada Sabtu (25/5/2024) malam WIB. Kemenangan ini memastikan tempat mereka di kompetisi Eropa melalui jalur juara FA Cup.

Pada final FA Cup yang digelar di Wembley Stadium, Manchester United mengalahkan Manchester City dengan skor 2-1. Dua gol Manchester United dicetak oleh Alejandro Garnacho pada menit ke-30 dan Kobbie Mainoo pada menit ke-39, sementara gol tunggal Manchester City dicetak oleh Jeremy Doku pada menit ke-87.

Kemenangan ini membawa Manchester United meraih gelar ke-13 mereka di FA Cup, hanya terpaut satu trofi dari Arsenal yang memegang rekor terbanyak dengan 14 piala. Selain itu, kemenangan ini juga memberikan keuntungan tambahan bagi Manchester United dengan memastikan partisipasi mereka di Liga Eropa musim depan.

Sebelumnya, Manchester United gagal mengamankan tiket kompetisi Eropa melalui jalur Liga Inggris, setelah hanya finis di posisi ke-8 klasemen akhir dengan 60 poin dari 38 pertandingan. Mereka memiliki poin yang sama dengan Newcastle United yang berada di posisi ke-7, tetapi kalah dalam selisih gol.

Dengan kemenangan di FA Cup, Manchester United mendapatkan jatah untuk tampil di Liga Eropa UEFA musim depan. Kepastian ini dikonfirmasi oleh jurnalis sepak bola, Fabrizio Romano, melalui cuitannya di Twitter pada Sabtu (25/5/2024). "Manchester United lolos ke Liga Eropa UEFA untuk musim depan," tulisnya. "Chelsea lolos ke Liga Konferensi UEFA untuk musim depan," tambahnya.

Menurut regulasi Liga Inggris, hanya dua tim yang berhak tampil di Liga Eropa, yakni tim peringkat kelima di klasemen akhir Liga Inggris dan juara Piala FA. Dengan demikian, Manchester United akan tampil di Liga Eropa bersama Tottenham Hotspur yang finis di peringkat kelima. Sementara itu, Chelsea yang finis di urutan keenam harus puas dengan tiket ke Liga Konferensi Eropa musim depan.

Rekor Gemilang

Erik ten Hag mencatat rekor gemilang setelah membawa Manchester United meraih gelar juara FA Cup pada Sabtu (25/5/2024) malam WIB. Meskipun menerima banyak kritik sepanjang musim dan menghadapi rumor pemecatan, Erik ten Hag berhasil membuktikan dirinya dengan membawa pulang trofi FA Cup musim 2023/2024.

Dilansir dari Squawka, kemenangan ini menjadikan Erik ten Hag sebagai pelatih pertama yang berhasil mengalahkan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola dalam pertandingan final. "Erik ten Hag adalah manajer pertama yang memenangkan final piala domestik besar melawan Manchester City asuhan Pep Guardiola," tulis akun Twitter @Squawka pada Sabtu (25/5/2024).

Selain itu, kemenangan FA Cup ini juga membuat Erik ten Hag menyamai prestasi Jurgen Klopp dan Mikel Arteta, yang masing-masing telah meraih satu trofi. Kemajuan Manchester United di era Erik ten Hag memang menunjukkan perkembangan yang signifikan. Meskipun musim ini mereka kesulitan di Liga Inggris, dengan segala tantangan yang ada, Erik ten Hag berhasil membawa Manchester United tampil di tiga pertandingan final dalam dua musimnya menjabat.

Pertama, Manchester United menjuarai Carabao Cup 2022/2023, kemudian menjadi runner-up FA Cup musim lalu, dan kini menjuarai FA Cup 2023/2024. Prestasi ini tentu akan menjadi tolok ukur bagi manajemen Manchester United dalam menentukan masa depan Erik ten Hag. Pasalnya, belakangan ini beredar rumor bahwa Erik ten Hag akan dipecat setelah pertandingan final FA Cup.

Menarik untuk dinantikan apakah Erik ten Hag akan tetap bertahan atau didepak setelah membawa Setan Merah meraih gelar juara. Meskipun telah memberikan dua trofi, posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United masih belum aman. Terkait rumor pemecatannya, Erik ten Hag mengaku belum tahu mengenai masa depannya.

Ia saat ini memilih fokus membangun skuad Manchester United untuk musim depan. "Saya tidak tahu. Satu-satunya hal yang saya lakukan adalah mempersiapkan tim saya, mengembangkan tim saya," ujar Erik ten Hag, dikutip dari BBC, Minggu (26/5/2024) dini hari WIB. "Ini adalah proyek bagi saya. Ketika saya datang, saya bisa mengatakan bahwa keadaan tim berantakan. Sekarang kami lebih baik. Kami belum berada di tempat yang kami inginkan," tambahnya.

Menyumbangkan trofi menjadi tujuan utama Erik ten Hag, terutama untuk Manchester United saat ini. Namun, ia juga menginginkan timnya bermain dengan gaya sepak bola menyerang yang dinamis. Hasil pertandingan final melawan Manchester City ini menjadi perwujudan dari apa yang ia inginkan bersama Setan Merah.

"Sepak bola adalah tentang memenangkan trofi. Saya ingin memainkan sepak bola terbaik, dinamis, menyerang, tetapi pada akhirnya Anda harus memenangkan pertandingan dan trofi," ujar Erik ten Hag. "Itulah mentalitas yang kami bawa. Ini adalah satu-satunya peluang kami dan kami berhasil melakukannya. Saya sangat bangga dengan para pemain dan staf," tambahnya.

Titik Nadir

Menurut catatan dari akun Twitter @OptaJoe yang dilansir pada Minggu (26/5/2024), Manchester United menjadi tim dengan peringkat terendah di Liga Inggris yang berhasil memenangkan Piala FA dalam empat musim terakhir. Musim ini, mereka mengakhiri liga domestik di peringkat kedelapan, yang merupakan pencapaian terburuk mereka sepanjang era Liga Premier.

Prestasi ini setara dengan Arsenal yang juga berhasil meraih gelar Piala FA pada musim 2019-2020 ketika mereka finis di urutan kedelapan di Liga Inggris. Gelar tersebut menjadi penutup musim yang manis bagi Manchester United di tengah keterpurukan mereka. Ini bisa menjadi momen kebangkitan bagi Bruno Fernandes dan rekan-rekannya untuk tampil lebih baik musim depan.

Bagi Manchester United, ini merupakan gelar ke-13 mereka di Piala FA, hanya terpaut satu gelar dari Arsenal yang memegang rekor terbanyak di turnamen sepak bola tertua di dunia itu.

Laga yang Seru

Manchester City memulai pertandingan dengan mengendalikan permainan sejak menit pertama. Namun, rapatnya pertahanan Manchester United membuat skor tetap 0-0 hingga menit kelima. Manchester United justru memiliki peluang pertama pada menit kedelapan melalui sepakan Alejandro Garnacho. Berawal dari serangan di sisi kiri, Bruno Fernandes mengalihkan bola ke kanan. Garnacho yang menerima umpan langsung melepaskan tembakan, tetapi kiper Manchester City, Stefan Ortega, berhasil menepisnya.

Manchester City mendominasi permainan pada awal babak pertama, tetapi rapatnya pertahanan yang dipimpin Lisandro Martinez membuat The Citizens kesulitan mencetak gol. Hingga menit ke-25, nyaris tidak ada peluang berbahaya yang diciptakan oleh Manchester City, dan skor tetap 0-0.

Manchester United berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-30 melalui aksi Alejandro Garnacho. Berawal dari umpan jarak jauh Diogo Dalot, Josko Gvardiol melakukan blunder yang dimanfaatkan oleh Garnacho. Komunikasi yang buruk antara Gvardiol dan Ortega membuat Garnacho leluasa menjebol gawang Manchester City. Manchester United unggul 1-0.

Pada menit ke-37, Manchester United sebenarnya berhasil mencetak gol melalui aksi Marcus Rashford. Berawal dari umpan tarik Garnacho dari sisi kanan, Rashford langsung men-tap in bola dan mencetak gol. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena Garnacho berada dalam posisi offside terlebih dahulu.

Manchester United kembali mencetak gol pada menit ke-39 melalui sontekan Kobbie Mainoo. Berawal dari skema satu-dua yang apik antara Garnacho dan Bruno Fernandes, Mainoo melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang City. Manchester United unggul 2-0.

Keunggulan dua gol ini membuat Manchester United tampil percaya diri menjelang paruh waktu kedua. Babak pertama ditutup dengan skor 2-0 untuk Manchester United.

Pada babak kedua, Manchester City langsung tancap gas. Tim asuhan Pep Guardiola itu mengurung pertahanan Manchester United untuk mengejar ketertinggalan. Erling Haaland nyaris mencetak gol pada menit ke-55, tetapi tendangan kaki kirinya membentur mistar gawang. Pada menit ke-60, Andre Onana melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tendangan jarak jauh Kyle Walker dari luar kotak penalti, menghasilkan tendangan penjuru untuk Manchester City.

Julian Alvarez nyaris mencetak gol pada menit ke-64. Berawal dari umpan sisi kanan, Alvarez yang berdiri bebas di tiang jauh melepaskan tendangan placing, tetapi arahnya menyamping di sisi kanan gawang Onana. Hingga menit ke-75, Manchester City masih menemui kebuntuan untuk menjebol gawang Manchester United.

Manchester City akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-87 melalui sepakan Jeremy Doku. Tendangan jarak jauhnya berhasil menembus pojok kiri gawang Onana, membuat skor menjadi 1-2. Namun, tambahan waktu tujuh menit tidak cukup bagi Manchester City untuk menambah gol. Pertandingan final FA Cup antara Manchester City dan Manchester United berakhir dengan skor 1-2.

Alejandro Garnacho, gelandang Manchester United, merayakan gol bersama Marcus Rashford dan Scott McTominay dalam pertandingan final Piala FA melawan Manchester City di Stadion Wembley pada 25 Mei 2024. Hasil pertandingan final ini mencerminkan apa yang diinginkan Erik ten Hag bersama Setan Merah.

"Sepak bola adalah tentang memenangkan trofi. Saya ingin memainkan sepak bola terbaik, dinamis, menyerang, tetapi pada akhirnya Anda harus memenangkan pertandingan dan trofi," ujar Erik ten Hag. "Itulah mentalitas yang kami bawa. Ini adalah satu-satunya peluang kami dan kami berhasil melakukannya. Saya sangat bangga dengan para pemain dan staf," tambahnya.

Susunan Pemain:

Manchester City (4-3-2-1):
Stefan Ortega (GK); Kyle Walker, John Stones, Nathan Ake, Josko Gvardiol; Rodri, Mateo Kovacic; Bernardo Silva, Kevin De Bruyne, Phil Foden; Erling Haaland.
Pelatih: Pep Guardiola

Manchester United (4-2-2-2):
Andre Onana (GK); Diogo Dalot, Lisandro Martinez, Raphael Varane, Aaron Wan-Bissaka; Sofyan Amrabat, Kobbie Mainoo; Marcus Rashford, Alejandro Garnacho; Alejandro Garnacho, Bruno Fernandes.
Pelatih: Erik ten Hag


Berita Lainnya