Features

Iduladha Bawa Berkah Pedagang Janur Ketupat di Papua

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
18 Juni 2024 13:30
Iduladha Bawa Berkah Pedagang Janur Ketupat di Papua
Pedagang Papua Meri Kbarek saat menunjukan daun ketupat yang telah dianyam di Pasar Youtefa Distrik Abepura Kota Jayapura, Papua pada Senin (17/6) 2024.

SENTANI - Pedagang Papua, Meri Kbarek, selalu menerima pesanan janur ketupat saat perayaan Hari Raya Iduladha. "Ibu haji selalu menghubungi kami baik lewat telepon maupun datang langsung ke rumah untuk memesan daun janur yang sudah dianyam, biasanya sebanyak 1.000 buah," kata Meri Kbarek yang berjualan di Pasar Sentral Youtefa Distrik Abepura Kota Jayapura, Papua.

 Daun kelapa untuk membuat ketupat diperoleh dari pekarangan rumahnya yang banyak ditumbuhi pohon kelapa. "Puji Tuhan, setiap Lebaran baik itu Iduladha maupun Idulfitri selalu membawa berkat bagi kami, karena pendapatan bisa meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa," ujarnya.

 Kbarek menjelaskan sehari-hari ia berjualan sayur mayur yang diperoleh dari kebunnya atau dibeli di pasar malam untuk dijual kembali pagi harinya. "Pendapatan yang diperoleh digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak sekolah," katanya.

Pesanan daun ketupat tidak hanya pada saat Iduladha maupun Idulfitri, tetapi setiap minggunya pasti ada yang memesan untuk pembuatan ketupat untuk dijual sebagai Coto Makassar. "Kami juga memiliki langganan daun ketupat yang diambil ibu haji, sehingga kami selalu menyediakan ketika dihubungi," ujarnya.

Daun ketupat dijual per ikat dengan harga Rp20.000-Rp30.000 yang sudah dianyam, sedangkan daun ketupat yang belum dianyam dijual Rp50.000 karena jumlahnya banyak. (ant)


Berita Lainnya