Daerah

Dugaan Aparat Terlibat: Judi Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Kodam II/Sriwijaya Desak Investigasi Menyeluruh

Redaksi — Satu Indonesia
18 hours ago
Dugaan Aparat Terlibat: Judi Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Kodam II/Sriwijaya Desak Investigasi Menyeluruh
Brigadir Polisi Dua M. Ghalib Surya Ganta (kiri), Brigadir Polisi Kepala Petrus Apriyanto dan Inspektur Polisi Satu Lusiyanto, anggota Polres Way Kanan yang tewas saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung (Foto: Istimewa)

PALEMBANG -  Penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin. Kodam II/Sriwijaya menduga ada keterlibatan aparat kepolisian dalam praktik perjudian ilegal tersebut. Investigasi mendalam pun dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden berdarah ini.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengkonfirmasi bahwa dua anggota TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan telah diperiksa secara intensif. Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap adanya hubungan baik antara pejabat Polsek Negara Batin, almarhum Lusiyanto, dan pejabat Pos Ramil Negara Batin, Peltu Lubis.

"Keduanya rutin berinteraksi dan saling mendukung, bahkan sama-sama mengetahui tren judi sabung ayam yang sudah berlangsung sekitar satu tahun terakhir di wilayah mereka," ujar Eko dalam konferensi pers di Markas Kodam II/Sriwijaya, Palembang, Rabu (19/03/25).

Konsorsium Judi Sabung Ayam dengan Profit Menggiurkan
Eko menjelaskan bahwa judi sabung ayam tersebut menjadi semacam konsorsium dengan nilai profit yang menggiurkan, sehingga menarik minat orang dari luar daerah. Kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama dan sulit dipercaya jika pihak polsek tidak mengetahui adanya aliran dana dari praktik perjudian tersebut.

"Sebagai kegiatan yang sangat menarik, informasi tentang judi sabung ayam itu pasti sampai ke polsek. Tidak mungkin tidak ada profit yang diambil dari sana," tegasnya.

Namun, hubungan baik antara pejabat Polsek dan Pos Ramil dikabarkan mulai merenggang akibat komunikasi yang buruk. Ketegangan inilah yang diduga memicu insiden penembakan yang berujung pada gugurnya tiga anggota kepolisian.

Investigasi Menyeluruh untuk Mengusut Keterlibatan Aparat
Kodam II/Sriwijaya menegaskan bahwa investigasi tidak hanya fokus pada dua anggota TNI yang menjadi tersangka utama, tetapi juga mencakup pihak lain yang diduga terlibat, termasuk dari kepolisian. Jika terbukti bersalah, para pelaku akan dijatuhi hukuman sesuai aturan yang berlaku.

"Tidak ada yang boleh membenarkan tindakan menghilangkan nyawa orang. Pihak lain yang terlibat juga harus diusut dan dihukum tegas," tegas Eko.

Sementara itu, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Yogi Muhamanto, mengungkapkan bahwa almarhum Lusiyanto dan Peltu Lubis diketahui memiliki hubungan baik dan kerap berkomunikasi terkait kegiatan sabung ayam. Bahkan, Peltu Lubis selalu memberitahukan Lusiyanto setiap kali ada jadwal gelanggang.

"Saat meminta izin menyelenggarakan sabung ayam, Peltu Lubis mendapatkan persetujuan dari Lusiyanto, dengan catatan tetap aman. Aman dalam hal ini berarti ada setoran uang yang diberikan," papar Yogi.

Tuntutan Transparansi dan Penegakan Hukum
Kodam II/Sriwijaya mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam praktik judi sabung ayam ini dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. Upaya menegakkan keadilan harus dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk jika ada keterlibatan aparat kepolisian.

"Prinsipnya, setiap pelaku yang terlibat tidak boleh lolos dari hukuman. Kami berharap proses investigasi berjalan transparan dan tidak tebang pilih," pungkas Eko. (mul)

#JudiSabungAyam #PolisiTewas #KodamIISriwijaya #InvestigasiPenembakan #BeritaTerkini #BeritaHarian #KejahatanTerorganisir #UpdateBerita


Berita Lainnya