Pilkada 2024
Dedi Mulyadi Dukung Penataan Kawasan Puncak
KABUPATEN BOGOR - Bakal calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan dukungannya terhadap penataan kawasan wisata Puncak di Kabupaten Bogor untuk memperindah wilayah tersebut.
"Puncak adalah wilayah yang sangat indah. Karena itu, harus diperindah lagi, dan investasi di Puncak tidak boleh merusak konservasi," ujarnya saat mengunjungi Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Sabtu.
Dedi menyebutkan bahwa penataan kawasan wisata Puncak bisa dilakukan dengan mengubah perilaku masyarakat agar tidak mengganggu konservasi lingkungan, serta menyediakan tempat yang lebih layak untuk para pedagang. "Saya punya pengalaman tentang bagaimana pasar gratis dan kios gratis. Namun, masalahnya adalah ketika pemerintah memberikan fasilitas gratis, masyarakat sering kali tidak menjaga kebersihan dengan baik," tutur Dedi, yang juga dikenal dengan sebutan KDM.
Ia menambahkan bahwa ke depannya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus meningkatkan rasa memiliki dalam pengelolaan aset-aset di kawasan wisata Puncak. Hal ini perlu didukung oleh masyarakat setempat dengan rasa memiliki yang tinggi pula. "Puncak bisa menjadi pusat investasi dan pariwisata, tetapi masyarakat lokal juga harus diberi kesempatan untuk berusaha dengan nyaman dan tenang, sambil tetap menjaga konservasi, keindahan, serta kepuasan pelanggan," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri saat ini sedang melakukan penataan kawasan wisata Puncak, dimulai dengan pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke Rest Area Gunung Mas pada Senin (24/7/2024). Pada penertiban tersebut, Pemkab Bogor meratakan 329 bangunan di sepanjang Jalur Puncak, yang terdiri dari 185 bangunan dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, serta 144 bangunan dari Simpang Taman Safari Indonesia hingga Rest Area Gunung Mas.
Di tahap kedua penertiban, sebanyak 196 PKL dipindahkan ke rest area dengan menertibkan lapak-lapaknya di sepanjang jalur Puncak. Pemkab Bogor meyakini bahwa perekonomian para PKL di kawasan wisata akan semakin baik setelah mereka pindah ke Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara.
Rest Area Gunung Mas memiliki kapasitas 516 kios, dengan 100 kios untuk pedagang basah seperti sayur dan buah, serta 416 kios untuk pedagang kering seperti oleh-oleh dan camilan. Setiap kios memiliki luas 11 meter persegi, baik untuk pedagang basah maupun kering. (ant)