Pilkada 2024
Cetak Tenaga Profesional, Dedi Mulyadi Janjikan Sekolah Manajer
KARAWANG - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan program "Sekolah Manajer" untuk melahirkan 10 ribu tenaga profesional lokal di bidangnya. Program ini bertujuan mengatasi masalah rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya di daerah industri.
“Di kawasan industri sering terjadi perdebatan tentang minimnya penerimaan tenaga kerja lokal. Ini harus segera diatasi,” kata Dedi Mulyadi dalam acara "KDM Menyapa" di Lapangan Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jumat (6/9) malam. Dedi menilai salah satu penyebab kurang optimalnya penyerapan tenaga kerja lokal adalah karena posisi manajemen di perusahaan industri sering kali diisi oleh orang luar daerah.
“Karawang sebagai wilayah berbasis industri ke depannya harus lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia lokal. Keributan yang sering terjadi berkaitan dengan kurangnya penerimaan tenaga kerja setempat,” ungkapnya. Untuk mengatasi hal ini, Dedi mengajukan solusi berupa program "Sekolah Manajer" yang didanai oleh pemerintah. Sekolah ini tidak hanya berbasis akademis, tetapi juga melibatkan pelatihan langsung oleh profesional di bidangnya.
“Pelatihan bukan hanya soal akademik, tetapi siswa akan diajari secara praktis, seperti cara berpakaian profesional dan etika bekerja di lingkungan manajerial,” jelas Dedi. Selain itu, Dedi juga mengusulkan program serupa untuk "Sekolah Engineering", di mana siswa akan mendapatkan pendidikan langsung dari para ahli dan dilibatkan dalam praktik lapangan sejak awal.
Pembinaan siswa bisa dimulai dari kelas 1 SMK dengan kurikulum yang lebih praktis. “SMK seharusnya mengembangkan kurikulum yang lebih inovatif. Misalnya, akademik hanya diajarkan selama setahun, dan kelas dua serta tiga lebih fokus pada praktik lapangan agar siswa memiliki pengalaman nyata,” ujarnya.
Dedi menekankan bahwa program serupa sudah pernah diterapkan saat ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta, bekerja sama dengan salah satu perusahaan, dan menghasilkan 300 lulusan yang kini bekerja di berbagai tempat, termasuk di Jepang serta BUMN dan perusahaan swasta.
Ia bertekad agar program ini diterapkan di seluruh Jawa Barat, dengan target mencetak minimal 10 ribu tenaga profesional manajerial dan teknik setiap tahunnya. "Jika setiap lulusan berhasil merekrut 10 orang lainnya, maka akan ada 100 ribu orang yang mendapat pekerjaan. Jika satu orang bisa merekrut 100 orang, maka akan tercipta 1 juta lapangan kerja baru. Ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal secara optimal di industri Jawa Barat," jelasnya.
Dedi menambahkan, program ini akan didukung penuh oleh pemerintah Jawa Barat dengan menyediakan pendidikan manajer lokal melalui sekolah-sekolah yang dibiayai pemerintah. (ant)