Pilkada 2024

Cagub PDIP Tumbang di ”Kandang Banteng”, Jokowi Ngaku Gak Ngapa-ngapain

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 November 2024 16:00
Cagub PDIP Tumbang di ”Kandang Banteng”, Jokowi Ngaku Gak Ngapa-ngapain
Jokowi ikut arak-arakan bersama cagub-cawagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi - Taj Yasin di Grobogan, Jawa Tengah.

MEDAN - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki peran besar di balik kemenangan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jawa Tengah (Jateng). Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini unggul dari pesaingnya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Hasil ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai basis kuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang selalu memenangkan Pilkada Jateng sejak 2005.

Saat dimintai komentar tentang kemenangan tersebut, Jokowi merespons dengan santai.
"Wong saya enggak ngapa-ngapain," ucapnya di Masjid Raya Medan, Jumat (29/11/2024).

Ketokohan Jokowi 
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menyebut ketokohan Jokowi menjadi salah satu faktor utama kemenangan Luthfi-Yasin. Sebagai figur yang sangat identik dengan Jawa Tengah, Jokowi dianggap menciptakan perubahan perilaku pemilih lokal yang sebelumnya lebih loyal kepada partai.

"Faktor domisili dan ketokohan Jokowi di Jateng sangat memengaruhi perubahan peta pemilih lokal," ujar Wasisto, Kamis (28/11/2024).

Strategi Politik
Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Jojo Rohi, menilai keberhasilan Luthfi tidak lepas dari prakondisi politik yang matang. Dukungan Jokowi terhadap Luthfi disebut telah dipersiapkan jauh sebelum pasangan Andika-Hendrar maju dalam kontestasi.

"Pra-kondisi ini membuat Andika-Hendrar kalah langkah. Ditambah lagi ada indikasi manuver ‘partai coklat’ yang turut membantu kemenangan Luthfi," jelas Jojo.

Pukulan Bagi PDIP 
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai kekalahan Andika-Hendrar adalah pukulan besar bagi PDIP, yang selama ini mendominasi Jawa Tengah.

"Hasil ini menjadi penanda sejarah tumbangnya PDIP di Jateng, yang sebelumnya selalu menang sejak Pilkada dimulai pada 2005," ujarnya.

Umam juga menyoroti peran jaringan politik Jokowi dan Prabowo Subianto dalam kemenangan ini. Menurutnya, hasil Pilkada Jateng menjadi pertaruhan besar bagi Jokowi, baik secara politik maupun harga diri.

"Jaringan Jokowi bekerja habis-habisan, karena hasil Pilkada ini menjadi pertaruhan nasib dan harga diri, baik bagi Jokowi maupun keluarganya," tambahnya.

Hasil Hitung Cepat 
Berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas dengan data masuk 100 persen, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin meraih 59,30 persen suara, sementara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi hanya mendapatkan 40,70 persen suara.

Namun, hasil ini masih bersifat sementara dan belum merupakan penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). (dan)
 


Berita Lainnya