Pilkada 2024
Bukan Lagi Presiden, Bawaslu Persilakan Jokowi "Cawe-Cawe"
JAKARTA - Beberapa partai pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, di Pilkada Jateng meminta mantan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), untuk menjadi juru kampanye (jurkam). Bawaslu RI menyatakan Jokowi saat ini berstatus sebagai warga negara biasa, sehingga diperbolehkan untuk "cawe-cawe".
"Pak Jokowi sudah bukan presiden lagi, sehingga statusnya adalah warga biasa. Apakah boleh berpihak? Ya, boleh," kata Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, saat ditemui di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Bagja menegaskan Bawaslu tidak akan memasuki ranah etika. Menurutnya, dengan Jokowi yang telah selesai menjabat, maka diperbolehkan untuk berpihak. "Kalau masih jadi presiden, pasti harus cuti. Tapi sekarang sudah ada presiden yang ke-8," jelasnya.
Bagja mencontohkan dukungan yang pernah diberikan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pemilu sebelumnya. "Pak SBY juga pernah berkampanye, dan Bu Mega adalah ketua umum partai politik. Jadi, setelah purnatugas, larangan itu tidak berlaku," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, menyatakan harapannya agar Jokowi mau "turun gunung" menjadi jurkam di Pilgub Jawa Tengah 2024. Hal ini disampaikannya usai rapat koordinasi Pemenangan di Sukoharjo, Minggu (27/10/2024).
"Nama Jokowi masih menjadi daya tarik bagi masyarakat Jawa Tengah meski sudah purnatugas. Harapan kami, beliau bisa menjadi jurkam. Komunikasi sudah mulai dilakukan," ujar Sudaryono.
Menurut Sudaryono, kehadiran Jokowi berpotensi meningkatkan dukungan untuk pasangan Luthfi-Taj Yasin yang akan berhadapan dengan calon PDIP Andik Perkasa-Hendrar Prihadi. "Kami yakin kehadiran beliau akan menambah suara dalam persaingan Pilgub yang berlangsung ketat," katanya.
Sudaryono juga meminta semua partai koalisi untuk bekerja sama dalam upaya mencapai target 60 persen suara pada hari pencoblosan. Rapat tersebut dihadiri oleh 87 anggota fraksi di DPRD Jawa Tengah dari partai pendukung serta pimpinan koalisi, termasuk Luthfi dan Taj Yasin. (dan)