JAKARTA - Beberapa waktu lalu, jagat internet dihebohkan dengan video viral yang menampilkan prestasi gemilang seorang bocah asal Trenggalek bernama DeLiang Al Farabi. Melansir dari akun Instagram @deliang_farabi, DeLiang telah menciptakan sebanyak 40 buku berbahasa Inggris, menjadikannya sebagai penulis muda yang patut diperhitungkan.

Dalam video yang memukau tersebut, DeLiang terlihat mengisi webinar dengan fasih menggunakan bahasa Inggris. Lebih mengejutkan lagi, peserta webinar tersebut ternyata merupakan siswa SD dan SMP asal Polandia. DeLiang berbagi pengalaman sebagai seorang penulis muda dalam acara tersebut.

Dari 40 karya yang telah dirilisnya, sembilan di antaranya berupa novel. Buku pertamanya, berjudul ‘DeLiang the Deer’, sementara novel perdana yang berjudul ‘A Tale of J: A Dark Winter’. Kedua novel tersebut, ‘A Tale of J Quirky Friends’ dan ‘Stories of the Worst Bullies History’, berhasil masuk dalam Top 15 Amazon Book Amerika dan Inggris dalam kategori Dark Comedy.

Novel fantasi DeLiang yang berjudul ‘Rigel: The Last Guardian’ juga mencapai prestasi luar biasa dengan menduduki posisi Top 50 Amazon Amerika dan Inggris. Nama lengkapnya adalah Muhammad DeLiang Al Farabi, dan bocah laki-laki ini yang saat ini mengikuti pendidikan secara homeschooling lahir di Taipei, Taiwan, pada 18 Juni 2012.

Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, DeLiang tumbuh besar di Bristol, Inggris, ketika kedua orang tuanya menempuh pendidikan doktor di sana. Setelah pulang ke Indonesia, orang tua DeLiang membangun platform edufic, sebuah kelas untuk keluarga Islami.

Prestasi DeLiang tidak hanya terbatas pada dunia literasi, namun juga mencapai ranah finansial. Dia mendapatkan royalti pertamanya sebesar Rp20 juta ketika usianya baru 10 tahun. Dikutip dari akun Instagram ayahnya, @ario_muhammad87, saat ini DeLiang tengah menyelesaikan novel terbarunya yang berjudul ‘The Battle of Badr’ yang akan diterbitkan oleh penerbit di London.

DeLiang memiliki hobi membaca dan menulis, yang diteruskan oleh orang tuanya yang juga memiliki kecintaan pada dunia literasi. Pada tahun 2023, DeLiang mengungkapkan ia telah membaca sebanyak 368 judul buku. (mul)