Debat kelima tersebut akan melibatkan tiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan (capres nomor urut 1), Prabowo Subianto (capres nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3). Isu-isu yang akan diangkat dalam debat mencakup kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Berikut dua belas panelis yang terlibat dalam debat tersebut:
1.    Aminuddin Syam: Guru Besar dan Ahli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Hasanuddin.

2.    Asep Saepudin Jahar: Guru Besar Sosiologi Hukum Islam dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.    Bahruddin: Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah.

4.    Damar Juniarto: Akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan Direktur Eksekutif Perkumpulan Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (SAFEnet).

5.    Paschalis Maria Laksono: Guru Besar Antropologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

6.    Imam Prasodjo: Akademisi dan sosiolog dari Universitas Indonesia serta Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan.

7.    Onno Widodo Purbo: Ahli Teknologi Informasi dan Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan.

8.    Reni Kusumowardhani: Pakar Psikologi Forensik dan Dewan Pertimbangan Asosiasi Forensik Indonesia (Apsifor).

9.    Timboel Siregar: Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia dan Koordinator Advokasi BPJS Watch.

10. Tolhas Damanik: Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access.

11. Tukiman Taruna Yoga: Dosen Pascasarjana Program Studi Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12. Vina Adriany: Guru Besar bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan gender serta Kepala Pusat Studi Gender dan Anak dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bogor.

Mereka akan menjadi panelis dalam debat kelima Pilpres 2024, membahas isu-isu penting yang mencakup berbagai bidang seperti kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.