JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengharapkan partisipasi mahasiswa dalam mengawasi proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk mewujudkan pesta demokrasi yang berkualitas di Provinsi DKI Jakarta.

"Kami melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif yang menyasar kampus-kampus, kita berharap pengawas TPS banyak yang berasal dari mahasiswa," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta, Burhanuddin, di Jakarta Selatan.

Burhan berharap mahasiswa dalam pengawasan Pemilu akan memberikan pengawasan yang jujur dan transparan. Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, diharapkan memiliki independensi dan tidak terafiliasi dengan partai politik atau calon tertentu.

"Harapannya, dengan bergabungnya mahasiswa dalam ajang pesta demokrasi ini, mereka dapat mendukung dalam segi teknologi," tambahnya. Menurut Burhan, mahasiswa bisa membantu menggunakan aplikasi Sistem Pengawasan Pemilu (Siwaslu) dengan baik, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif.

Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan, Ahmad Fahlevi, menambahkan sosialisasi terbaru bertajuk "Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif" dilakukan oleh KPU Jakarta Selatan. Dia mengharapkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan, terutama ketika terdapat dugaan pelanggaran.

"Kami mengharapkan partisipatif pengawasan itu juga dilakukan oleh masyarakat, terlebih saat melihat dugaan pelanggaran," kata Ahmad. Ahmad menyatakan keterlibatan mahasiswa diharapkan dapat mendorong aktifitas pelaporan terkait pelanggaran pemilu. Bawaslu menginginkan banyaknya perhatian masyarakat dalam melakukan pengawasan selama masa tahapan Pemilu pada tahun tersebut.

Masa kampanye pemilu ditetapkan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024. (ant)