Pilkada 2024

Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil jika Dapat Rekomendasi PDIP

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 Agustus 2024 22:39
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil jika Dapat Rekomendasi PDIP
Ketua DPP Bidang Perekonomian PDIP Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

JAKARTA - Ketua DPP Bidang Perekonomian PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 jika mendapat rekomendasi dari partai.

"Sebagai kader, saya siap menjalankan perintah dan tugas yang diberikan. Semua keputusan tergantung pada arahan partai," ujar Ahok di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu. Ahok menambahkan bahwa keputusan pencalonan untuk Pilkada Jakarta akan diserahkan kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP, dan akhirnya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri.

Tim Desk Pilkada PDIP terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lain, terutama PKB dan PKS. "Tim Pilkada dan Sekjen terus melakukan komunikasi dengan beberapa partai, terutama PKS dan PKB," kata Ahok. Dia menegaskan dirinya akan mengikuti keputusan partai dan selalu patuh pada aturan PDIP.

"Sebagai kader, disiplin organisasi adalah syarat utama. Semua keputusan partai harus ditaati. Jika tidak, sebaiknya keluar dari partai," tegasnya. Sebelumnya, PDIP menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Ridwan Kamil, calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), melawan kotak kosong dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"PDIP memiliki kader-kader potensial seperti Ahok dan Bang Rano yang bisa dipertimbangkan," kata Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (13/8/2024). Djarot juga mengungkapkan PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, karena mereka tidak memiliki cukup kursi di DPRD Jakarta.

"Di Jakarta masih banyak pemimpin potensial dengan rekam jejak yang baik, bukan hanya Ridwan Kamil," tambahnya. Djarot mencatat bahwa nama Rano Karno, yang memiliki pengalaman memimpin Provinsi Banten, turut dipertimbangkan untuk Pilkada Jakarta. Selain itu, PDIP sedang membangun komunikasi politik dengan PKB untuk menambah jumlah kursi yang diperlukan di DPRD Jakarta.

"PDIP membutuhkan tambahan 7 kursi, sementara PKS membutuhkan 4 kursi lagi. Jika PKS berani mengusung Pak Ahok, itu akan sangat signifikan," pungkas Djarot. (ant)
 
 


Berita Lainnya