Pilkada 2024
Ahok Sebut Selain Pramono-Rano Adalah Pasangan Bahaya
JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, politisi PDIP dan mantan Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa ada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024 yang dianggapnya lebih berbahaya. Hal ini diungkapkan Ahok saat menghadiri deklarasi dukungan Ahokers terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno, pada Pilkada Jakarta 2024.
"Saya tidak ingin menjelekkan pasangan yang lain, tapi kadang-kadang ada pasangan yang tampak lebih berbahaya daripada yang sebelumnya. Secara tampilan lebih bagus, tapi lebih berbahaya," kata Ahok di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2024).
Ahok mengimbau para pendukungnya, Ahokers, untuk tidak mudah tertipu dengan tampilan luar yang menarik dari calon pasangan lain. Ia mengingatkan agar lebih berhati-hati dalam memilih. Meski Ahok tidak menyebut nama pasangan lain yang dimaksud, dua pasangan calon lainnya di Pilkada Jakarta 2024 adalah Ridwan Kamil-Suswono, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Selain itu, Ahok meminta agar para Ahokers tidak memanfaatkan situasi Pilkada untuk kepentingan pribadi, seperti mencari uang dengan menjadi event organizer (EO). Ia menekankan bahwa gerakan tersebut harus fokus pada membantu masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
Ahok juga menegaskan bahwa pasangan Pramono-Rano memiliki program-program yang bermanfaat untuk warga Jakarta. Ia menyebut bahwa Pramono berkomitmen melanjutkan program-program yang telah ada, termasuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang memungkinkan masyarakat membeli daging sapi dengan harga terjangkau, serta telur dan ayam dengan harga lebih murah, guna mencegah stunting.
Acara deklarasi ini dihadiri langsung oleh Pramono Anung dan Rano Karno, serta sejumlah tokoh penting seperti Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, anggota DPR RI dari PDIP TB Hasanuddin, mantan ajudan Presiden Soekarno Sidarto Danusubroto, anggota DPR PDIP Charles Honoris, serta Happy Djarot, istri mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Rudi S Kamri. (ant)