Kesehatan

Yang Sudah Imunisasi pun Anak Wajib Ikut PIN Polio 2024

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
18 Juli 2024 22:00
Yang Sudah Imunisasi pun Anak Wajib Ikut PIN Polio 2024
Tangkapan layar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Budi Setiawan dalam acara daring "Strategi Pelaksanaan PIN Polio DKI Jakarta 2024" yang diadakan Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (18/7/2024).

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mewajibkan anak-anak yang sebelumnya sudah mendapat imunisasi polio untuk tetap mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang diselenggarakan pada Juli dan Agustus 2024.

"Anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi polio tetap harus ikut PIN Polio 2024 yang dimulai pada 23 Juli," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr. Budi Setiawan, dalam seminar daring bertajuk "Strategi Pelaksanaan PIN Polio DKI Jakarta 2024" di Badan Pengelola Keuangan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Kamis. Budi menjelaskan imunisasi polio pada PIN Polio 2024 bertujuan untuk lebih melindungi anak dari virus polio yang terdeteksi saat ini, menghentikan penyebarannya, dan mencegah munculnya kejadian luar biasa (KLB).

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak berusia 0-7 tahun untuk mendapatkan vaksin polio tetes sebanyak dua dosis. Dosis pertama diberikan pada 23-29 Juli 2024 dan dosis kedua pada 6-12 Agustus 2024. Budi menjelaskan bahwa imunisasi polio akan mematangkan kekebalan tubuh anak setelah diberikan dua dosis dengan rentang waktu minimal dua minggu atau maksimal empat minggu.

Dia juga mengajak masyarakat untuk memastikan anggota keluarga yang belum berusia genap delapan tahun mendapatkan imunisasi polio di berbagai lokasi yang tersedia, seperti di sekolah, puskesmas, dan posyandu terdekat. "Dua hari pertama, yaitu 23 dan 24 Juli, terutama di tempat anak berkumpul, kalau bisa 50 persen anak-anak 0-7 tahun telah mendapatkan imunisasi tetes," kata dia.

Menurut Budi, kegiatan PIN polio harus dilakukan secara serentak, bersama-sama, tinggi, dan merata. "Menurut studi, kegiatan peningkatan imunitas anak terhadap polio harus dilakukan di seluruh Indonesia. Jakarta kebagian di periode kedua, yakni daerah yang belum terdeteksi kasus namun harus tetap mendapatkan PIN Polio," jelas Budi.

Terkait efek samping, dia menyebut bahwa dari 250 juta dosis vaksin polio yang telah diberikan di seluruh dunia, tidak ditemukan adanya efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Selain itu, dari pelaksanaan PIN Polio, imunisasi polio tetes telah diberikan pada sekitar 15 juta anak di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sleman tanpa ditemukan efek samping yang membahayakan.

Polio atau poliomielitis adalah penyakit yang menyerang sistem saraf, disebabkan oleh virus, dan biasanya tidak ada penyebab lain yang mengganggu yang dapat menyebabkan kelumpuhan saraf. (ant)
 
 


Berita Lainnya