Kesehatan

Waspadai Malnutrisi yang Dapat Turunkan Imun

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
19 hours ago
Waspadai Malnutrisi yang Dapat Turunkan Imun
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB (dua kiri) dalam diskusi "Pekan Sadar Malnutrisi 2024" bertema Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini yang diselenggarakan di Jakarta.

JAKARTA - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengingatkan bahwa malnutrisi dapat menurunkan imunitas, sehingga perlu ditangani segera.

"Malnutrisi menyebabkan penurunan imunitas karena daya tahan tubuh menurun. Hal ini membuat penanganan pasien malnutrisi semakin sulit," kata Ari dalam diskusi "Pekan Sadar Malnutrisi 2024" di Jakarta. Ari menjelaskan menurut WHO, malnutrisi adalah kondisi kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan asupan energi dan nutrisi pada seseorang. Dampaknya mencakup gangguan biologis, penurunan daya tahan tubuh, masalah mental, penurunan kekuatan otot, dan gangguan fungsi jantung.

Ia menekankan bahwa malnutrisi sering kali tidak terdiagnosis dengan baik, yang menyebabkan penanganan terlambat dan meningkatkan risiko morbiditas serta kematian. Untuk mencegah malnutrisi, Ari mendorong pentingnya asupan gizi seimbang demi mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas, dan kompetitif. Namun, upaya ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

"Malnutrisi bukan hanya masalah kekurangan gizi, dan harus segera diidentifikasi saat pasien bertemu dokter," tambahnya. Intervensi nutrisi perlu dilakukan sejak awal jika malnutrisi terdeteksi melalui anamnesis, pemeriksaan antropometri, laboratorium, dan pemeriksaan khusus lainnya.

"Orang kurus belum tentu malnutrisi, begitu juga orang gemuk belum tentu tidak malnutrisi," ujarnya. Peneliti dan praktisi kedokteran komunitas, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Ray menjelaskan bahwa inisiatif pencegahan malnutrisi diperlukan karena gizi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.

"Pencegahan malnutrisi adalah langkah penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan," katanya. Salah satu pendekatan yang disarankan adalah Health Belief Model (HBM), kerangka psikologis untuk memahami bagaimana keyakinan seseorang tentang kesehatan mempengaruhi tindakan pencegahan. HBM membantu meningkatkan kesadaran tentang risiko malnutrisi dan manfaat tindakan pencegahan.

Ray juga menekankan pentingnya mendorong tindakan pencegahan dengan menciptakan keyakinan pada individu dan keluarga bahwa mereka mampu memenuhi kebutuhan gizi yang tepat. "Perusahaan yang fokus pada nutrisi adalah mitra penting, bukan sekadar rantai pemasaran. Produk nutrisi, riset, dan inisiatif sosial kami berikan untuk mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," tambah Ray, yang juga menjabat sebagai Medical & Scientific Affairs Director di Nutricia Sarihusada. (ant)


Berita Lainnya