Kesehatan

Tragedi Pebulutangkis China, Pentingnya Ketersediaan Alat AED

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
06 Juli 2024 12:30
Tragedi Pebulutangkis China, Pentingnya Ketersediaan Alat AED
Alat Automated External Defibrillator atau AED

JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Utojo Lubiantoro, SpJP (K), menyatakan kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China memberikan pelajaran penting bagi tenaga kesehatan mengenai pentingnya alat AED (Automated External Defibrillator) sebagai pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa.

“Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut dapat langsung mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah kematian pada atlet tersebut,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia ini dalam wawancara daring di Jakarta.

Utojo menekankan alat ini perlu tersedia di setiap fasilitas umum, terutama di fasilitas olahraga yang sering mengadakan turnamen dengan intensitas tinggi. Alat AED yang ditempelkan pada tubuh pasien berfungsi sebagai rekam jantung EKG, yang dapat mendeteksi ritme jantung pasien sehingga petugas kesehatan dapat menganalisa langkah penanganan selanjutnya. Jika ada gangguan pada irama jantung, maka harus dilakukan kejut jantung dengan defibrillator untuk kasus fibrilasi dan ventrikel takikardi. Namun, jika detak jantung flat, maka langsung dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) untuk memberikan oksigen pada jantung.

“Tidak semua aritmia harus dikejut listrik, hanya fibrilasi atau ventrikel takikardi. Jika flat, maka dilakukan RJP, penggunaan alat bantu nafas, ventilator, dan seterusnya. Ini hanya berlaku dalam 5-10 menit pertama,” jelas Utojo. Penanganan yang cepat sangat penting karena jika lewat dari waktu tersebut, dapat terjadi kerusakan otak dan kematian batang otak.

Dalam situasi darurat di tempat umum, Utojo menyarankan untuk melakukan deteksi kedaruratan seperti mengecek denyut nadi dan menggunakan alat AED untuk mendeteksi irama jantung. Ia juga menganjurkan agar atlet muda melakukan screening jantung secara rutin untuk memastikan tidak ada kelainan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Utojo berharap kesadaran akan pentingnya alat AED dan screening jantung dapat meningkat demi keselamatan para atlet dan masyarakat umum. (ant)
 
 


Berita Lainnya